Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah dan sekolah kawasan Kebon Kelapa Gambir sebagai upaya mencegah berkembangnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Selain memantau jentik ini merupakan ajang silaturahmi bersama dengan warga masyarakat serta meninjau sekolah untuk bertemu dengan anak-anak dan mengecek kamar mandi serta kantin sekolah terkait penerapan PSN," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pemprov DKI luncurkan program nyamuk Wolbachia untuk tanggulangi DBD
Pengecekan penerapan PSN ini didampingi jajaran kader Juru Pemantauan Jentik (Jumantik), Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), RT, RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK). Lalu Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Camat Gambir Andri Ferdian, Lurah Kebon Kepala Muhammad Bellie, dan jajaran terkait lainnya.

Mereka berjalan menelusuri pemukiman warga di RT 05 dan SDN Kebon Kelapa 02, sambil melakukan pengecekan menggunakan senter mulai dari dispenser, kamar mandi, serta wadah yang seringkali menjadi tempat berkembangbiak jentik nyamuk.

"Hasilnya tidak ada jentik nyamuk yang ditemukan, baik di rumah warga maupun di SDN Kebon Kelapa 02. Pemantauan kantin sehat juga berjalan dengan baik," ujar Dhany.

Baca juga: Ikhtiar DKI lepas nyamuk berwolbachia demi akhiri ancaman DBD
Dhany menegaskan, PSN harus terus dilakukan terlebih memasuki musim penghujan yang rentan sekali nyamuk demam berdarah muncul.

"Diharapkan warga tetap waspada tingkatkan selalu PSN dan 3M Plus terlebih sekarang sudah memasuki musim penghujan. Musim penghujan ini dikhawatirkan perkembangan nyamuk DBD itu makin banyak jadi dengan semangat dan motivasi diharapkan kader Jumantik tetap mempertahankan kinerja," jelas Dhany.

Dhany juga mengimbau agar kader Jumantik mandiri di masing-masing rumah juga akan semakin banyak lagi sehingga RW 02 Kelurahan Kebon Kelapa dapat mempertahankan wilayahnya nol kasus DBD.

Adapun kegiatan PSN tersebut meliputi 3M (menguras, menutup, mendaur-ulang) Plus menaburkan larvasida.

Baca juga: Anggota DPRD DKI optimistis nyamuk berwolbachia bisa tekan DBD

Penjabaran di lapangan warga diminta menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air dan drum minimal seminggu sekali.
Lalu, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.

Memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur serta memasang kawat kasa pada lubang ventilasi. Selanjutnya menggunakan anti nyamuk dan menghindari perbuatan menggantung pakaian yang sudah dipakai.

Sudinkes Jakarta Pusat mencatat sejak Januari hingga 5 September 2024, kasus DBD di Jakarta Pusat sebanyak 1.125 dan kasus meninggal lima orang di Kemayoran, Johar Baru dan Tanah Abang.

Kasus terbanyak di Kecamatan Kemayoran 301 kasus, Johar Baru (192), Cempaka Putih (164), Tanah Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir sebanyak 25 kasus.