Kemensos bekali dukungan psikososial kepada pengungsi erupsi Lewotobi
7 November 2024 19:56 WIB
Sejumlah anak-anak pengungsi sedang melakukan permainan edukatif bersama penyuluh Kementerian Sosial RI di Posko Pengungsian Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis (7/11/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk layanan dukungan psikososial kepada para penyintas. ANTARA/Sean Filo Muhamad.
Flores Timur (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI membekali para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan dukungan psikososial untuk mengatasi masalah psikologis mereka.
"Dukungan psikososial merupakan upaya kita untuk mengembalikan keberfungsian mereka secara sosial, sehingga sikap mereka bisa normal kembali dalam keadaan yang tidak normal ini," kata Ketua Tim Layanan Dukungan Psikososial, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI Maya Meilan Falah saat ditemui ANTARA di Posko Pengungsian Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis.
Maya mengatakan kegiatan ini dilakukan guna mengurangi sikap dan gejala yang tidak normal seperti histeris, trauma, dan lain sebagainya.
Baca juga: Korban erupsi Gunung Lewotobi di pengungsian menjadi 4.436 orang
Tujuannya, lanjut dia, agar para pengungsi masih tetap bisa bersosialisasi secara normal, dan tidak merenung dalam kesedihan.
"Selain itu, di lingkungannya juga tetap berkegiatan, tidak bengong saja. Jadi, meski berada di pengungsian, para penyintas juga tetap beraktivitas," ujarnya.
Maya mengungkapkan kegiatan dukungan psikososial ini dilakukan dengan mengajak para anak korban bencana dengan berbagai permainan edukatif, setidaknya sebanyak dua hari sekali.
Baca juga: BNPB tegaskan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi punya hak tunggu hunian
Adapun dukungan psikososial bagi orang dewasa, kata dia, setiap harinya para pengungsi melaksanakan senam pagi, dan aktif di berbagai kegiatan seperti dapur umum dan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, Maya mengungkapkan pihaknya juga melibatkan masyarakat setempat, serta bekerja sama dengan relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan yang hendak bergabung.
"Dalam hal ini, Kemensos menjadi leading sector, sehingga, jika ada relawan dari manapun yang datang akan jelas tugas dan pembagiannya di mana saja, agar tidak tumpang tindih," ujar Maya.
Baca juga: Kepala BPNB: Relokasi korban erupsi Lewotobi ditentukan rapat menteri
Diketahui, program dukungan psikososial ini dicanangkan untuk terus berlanjut hingga status kegawatdaruratan yang ditetapkan oleh Pemerintah RI di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki selesai, atau hingga 31 Desember 2024.
"Dukungan psikososial merupakan upaya kita untuk mengembalikan keberfungsian mereka secara sosial, sehingga sikap mereka bisa normal kembali dalam keadaan yang tidak normal ini," kata Ketua Tim Layanan Dukungan Psikososial, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI Maya Meilan Falah saat ditemui ANTARA di Posko Pengungsian Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis.
Maya mengatakan kegiatan ini dilakukan guna mengurangi sikap dan gejala yang tidak normal seperti histeris, trauma, dan lain sebagainya.
Baca juga: Korban erupsi Gunung Lewotobi di pengungsian menjadi 4.436 orang
Tujuannya, lanjut dia, agar para pengungsi masih tetap bisa bersosialisasi secara normal, dan tidak merenung dalam kesedihan.
"Selain itu, di lingkungannya juga tetap berkegiatan, tidak bengong saja. Jadi, meski berada di pengungsian, para penyintas juga tetap beraktivitas," ujarnya.
Maya mengungkapkan kegiatan dukungan psikososial ini dilakukan dengan mengajak para anak korban bencana dengan berbagai permainan edukatif, setidaknya sebanyak dua hari sekali.
Baca juga: BNPB tegaskan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi punya hak tunggu hunian
Adapun dukungan psikososial bagi orang dewasa, kata dia, setiap harinya para pengungsi melaksanakan senam pagi, dan aktif di berbagai kegiatan seperti dapur umum dan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, Maya mengungkapkan pihaknya juga melibatkan masyarakat setempat, serta bekerja sama dengan relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan yang hendak bergabung.
"Dalam hal ini, Kemensos menjadi leading sector, sehingga, jika ada relawan dari manapun yang datang akan jelas tugas dan pembagiannya di mana saja, agar tidak tumpang tindih," ujar Maya.
Baca juga: Kepala BPNB: Relokasi korban erupsi Lewotobi ditentukan rapat menteri
Diketahui, program dukungan psikososial ini dicanangkan untuk terus berlanjut hingga status kegawatdaruratan yang ditetapkan oleh Pemerintah RI di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki selesai, atau hingga 31 Desember 2024.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: