Jakarta (ANTARA News) - "Jangan disalahgunakan. Kekuasaan cenderung disalahgunakan, kekuasaan absolut bisa disalahgunakan secara absolut pula," kata Presiden Susilo Yudhoyono, di Jakarta, Senin.


Dia katakan itu saat menghadiri peluncuran tampilan baru portal berita Kantor Berita ANTARA, www.antaranews.com. Portal berita itu diakui Yudhoyono berimbang dan tidak partisan, terutama pada saat suhu politik nasional menghangat belakangan ini.




Hadir pada peluncuran portal berita itu, Menteri Koordinator Polhukkam, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring.




Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Saiful Hadi, menjadi tuan rumah peluncuran portal berita yang dimanajeri Unggul Ratomo.




Yudhoyono menegaskan, kekuasaan dan kebebasan hendaknya bisa digunakan secara bijak sehingga tidak berlawanan dengan kebebasan itu sendiri.

"Banyak godaan atas penggunaan kekuasaan. Bangsa Indonesia tengah diuji apakah kita pandai dan arif dalam menggunakan kekuasaan. Siapapun memegang kekuasaan apakah pemerintah, parlemen, pers, penegak hukum agar hati-hati dalam menggunakan kekuasaan itu," kata Yudhoyono.



Yudhoyono banyak menyampaikan sambutan tanpa membaca naskah yang telah disiapkan, sementara Ibu Kristiani Yudhoyono menyimak dari bangku kehormatan yang disiapkan.




Yudhoyono mengatakan, Indonesia saat ini sebenarnya mengalami surplus kebebasan.


Khusus bagi pers Indonesia, Yudhoyono mengharapkan pers dan media massa terus memegang teguh jati diri dan sikap dasar serta kulturnya sehingga dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.



"Rakyat itu kritis lho... kekuatan yang diam, tapi dahsyat. Masyarakat kritis terhadap media yang partisan dan tidak berimbang dan juga yang tidak fair dan balance," kata dia.




"Wasitnya adalah rakyat dan mereka lebih kuat dibandingkan pemerintah dan negara kalau rakyat berkehendak maka jadilah, dengan izin Allah SWT," kata dia.