Chairul Tanjung pantau harga
21 Juli 2014 14:14 WIB
Menko Perekonomian Chairul Tanjung (kedua kiri) bersama Menteri Perdagangan M. Lutfi (kiri), dan Menteri Pertanian Suswono (ketiga kiri) melakukan inspeksi mendadak di Pasar Klender, Jakarta, Senin (21/7). Pemerintah memastikan harga dan pasokan sembilan harga pokok di pasar tradisional stabil menjelang lebaran. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perekonomian Chairul Tanjung memantau harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Tradisional Klender, Jakarta Timur bersama Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi, Menteri Pertanian Suswono dan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin.
"Pasar ini dipilih, karena Pasar Klender dianggap merepresentasikan pasar menengah ke bawah, jadi inilah kenyataan yang ada," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung di Jakarta, Senin.
Pada kunjungan tersebut, Chairul beserta rombongan memantau harga dan ketersediaan bahan pokok secara langsung, serta berkomunikasi dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi riil di pasar tersebut seminggu menjelang Lebaran.
Chairul mengatakan, hingga H-7 harga dan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk Lebaran relatif stabil dan cukup, terlebih untuk harga daging ayam yang mengalami penurunan.
"Dapat dilihat bahwa hampir semua komoditas yang ada harganya relatif stabil. Bahkan, ayam potong misalnya, sebelumnya sempat mencapai Rp35.000 per kilogram hari ini sudah pada angka Rp30.000 per kilogram," ujar Chairul.
Berdasarkan pantauan tersebut, komoditas cabe rawit merah naik 33 persen menjadi Rp20.000 per kilogram dari Rp15.000 per kilogram pada minggu lalu, bawang merah turun empat persen menjadi Rp22.000 dari Rp24.000 dan bawang putih turun 11 persen menjadi Rp18.000 dari Rp20 ribu.
"Kenaikan harga pada cabe rawit merah tersebut masih di bawah harga referensi pemerintah. Kami menginginkan petani cabai bisa hidup lebih laik. Kalau sekarang, harga di petani sekitar Rp3.000 dan itu terlalu kecil. Kami harap harganya seimbang, petaninya masih bisa untung, konsumen juga tidak terlalu berat," kata Chairul.
Sementara itu, Muhamad Lutfi mengatakan, kenaikan harga beberapa komoditas dinilai masih berada dalam batas normal, yakni lima hingga 10 persen dari harga normal.
Menurutnya, pemerintah akan berupaya agar kenaikan harga yang cenderung terjadi akibat permintaan pada bulan puasa dan Lebaran dapat diminimalisasi.
"Pemerintah akan melakukan pemantauan harga dan pasokan agar seluruh pemangku kepentingan dan pelaku usaha turut berperan dalam stabilisasi harga dan tersedianya pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Lutfi.
(S038/S004)
"Pasar ini dipilih, karena Pasar Klender dianggap merepresentasikan pasar menengah ke bawah, jadi inilah kenyataan yang ada," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung di Jakarta, Senin.
Pada kunjungan tersebut, Chairul beserta rombongan memantau harga dan ketersediaan bahan pokok secara langsung, serta berkomunikasi dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi riil di pasar tersebut seminggu menjelang Lebaran.
Chairul mengatakan, hingga H-7 harga dan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk Lebaran relatif stabil dan cukup, terlebih untuk harga daging ayam yang mengalami penurunan.
"Dapat dilihat bahwa hampir semua komoditas yang ada harganya relatif stabil. Bahkan, ayam potong misalnya, sebelumnya sempat mencapai Rp35.000 per kilogram hari ini sudah pada angka Rp30.000 per kilogram," ujar Chairul.
Berdasarkan pantauan tersebut, komoditas cabe rawit merah naik 33 persen menjadi Rp20.000 per kilogram dari Rp15.000 per kilogram pada minggu lalu, bawang merah turun empat persen menjadi Rp22.000 dari Rp24.000 dan bawang putih turun 11 persen menjadi Rp18.000 dari Rp20 ribu.
"Kenaikan harga pada cabe rawit merah tersebut masih di bawah harga referensi pemerintah. Kami menginginkan petani cabai bisa hidup lebih laik. Kalau sekarang, harga di petani sekitar Rp3.000 dan itu terlalu kecil. Kami harap harganya seimbang, petaninya masih bisa untung, konsumen juga tidak terlalu berat," kata Chairul.
Sementara itu, Muhamad Lutfi mengatakan, kenaikan harga beberapa komoditas dinilai masih berada dalam batas normal, yakni lima hingga 10 persen dari harga normal.
Menurutnya, pemerintah akan berupaya agar kenaikan harga yang cenderung terjadi akibat permintaan pada bulan puasa dan Lebaran dapat diminimalisasi.
"Pemerintah akan melakukan pemantauan harga dan pasokan agar seluruh pemangku kepentingan dan pelaku usaha turut berperan dalam stabilisasi harga dan tersedianya pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Lutfi.
(S038/S004)
Pewarta: Sella P Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: