Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengedukasi para siswa SMAN 58, Ciracas, Jakarta Timur tentang pencegahan stunting melalui gim atau permainan "Gizi Go".

"Kami sangat mendukung karena kegiatan ini bisa menyalurkan energi positif anak-anak supaya mereka tidak terlibat ke hal-hal negatif yang sekarang sedang marak di kalangan remaja, mulai dari tawuran, perundungan, kekerasan, sampai pornografi,” kata Kepala SMAN 58 Ciracas Jaktim Diah Kurniawaty dalam keterangan resmi dari Kemendukbangga di Jakarta, Kamis.

Gim tersebut mengangkat keseruan aktivitas anak SMP atau SMA untuk berkompetisi seputar pengetahuan tentang gizi.

Diah menilai kegiatan yang digelar BKKBN tersebut bermanfaat untuk membangun semangat kebersamaan, sportivitas, sekaligus membekali para siswa dengan pengetahuan tentang kependudukan, kesehatan reproduksi, lingkungan hidup dan kesejahteraan keluarga.

"Banyak siswa di sini berasal dari keluarga menengah ke bawah, jadi tepat bila diberikan penyuluhan tentang kesejahteraan keluarga," ujar dia.

Diah juga menyebut program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di sekolah yang juga diampu oleh Kemendukbangga dapat menjadi solusi mengantisipasi dampak negatif pergaulan remaja saat ini.

Baca juga: Kepulauan Seribu edukasi warga Pulau Tidung olah makanan bergizi
Baca juga: UI edukasi tentang gizi untuk tekan stunting di Belitung


Sementara itu, Guru Bimbingan Konseling SMAN 58 Amalia Fitriani menyampaikan bahwa persoalan keluarga cukup mendominasi di SMA tersebut berdasarkan hasil konsultasi dari para siswa. Beberapa persoalan yang ditemukan yakni kondisi perekonomian keluarga yang kurang baik dan orang tua yang berpisah.

"Mereka seharusnya berpikir tentang belajar saja, tidak terpecah pikirannya," ucap Amalia.

Salah satu siswa Kelas XII, Dirah Angelina Purniawan yang berhasil meraih juara 1 dalam lomba Gizi Go tersebut menyebut gim tersebut cukup menarik untuk membuat para siswa memahami mana makanan yang sehat dan tidak sehat.

“Gim ini cukup menarik dan menantang, di mana saya mencari makanan-makanan yang sehat dan menghindari makanan yang tidak sehat. Ada juga pilihan susu, telur, dinilai melalui skor yang saya peroleh," tuturnya.

Pranata Hubungan Masyarakat (Humas) Ahli Muda Kemendukbangga Duly Apika menyampaikan gim tersebut muncul dari inisiasi Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kemendukbangga untuk bisa memilah makanan yang bergizi dengan cara yang menyenangkan.

"Gimana caranya remaja biar sehat, biar milih-milih makanan yang bergizi tetapi dengan cara yang menyenangkan, maka, kita buat aplikasinya dengan namanya Gizi Go. Di dalamnya, ada permainan memilih makanan yang sehat dan menghindari makanan yang tidak sehat," katanya.

Melalui gim tersebut, lanjut Duly, BKKBN ingin menyampaikan pesan kepada para siswa, khususnya perempuan, agar tidak asal makan dan memilih makanan yang sehat sehingga mereka tetap sehat dan tidak melahirkan anak stunting.