Taiyuan (ANTARA) - Sebuah truk tambang 200 ton bertenaga listrik murni telah beroperasi di sebuah tambang batu bara di Provinsi Shanxi, China, untuk membantu dalam peningkatan industri di daerah penghasil batu bara utama di China tersebut.

Kendaraan ini dapat mengangkut batu bara mentah secara kontinu selama rata-rata enam jam per pengisian daya dan saat ini digunakan di Tambang Batu Bara Anjialing yang dioperasikan oleh ChinaCoal Pingshuo Group Co., Ltd.

Pengembang dan produsen truk tersebut, Hunan Xiangdian Green Energy Intelligent Control Co., Ltd., merupakan produsen truk dan lokomotif listrik yang digunakan untuk pertambangan di China.

Dengan mengganti alat berat tradisional berbahan bakar minyak (BBM) dengan model bertenaga listrik ini, operasi penambangan dapat memangkas konsumsi BBM hingga 600 ton per tahun di area tambang terbuka, sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1.800 ton per tahun di area penambangan.

Ji Wei, manajer umum perusahaan tersebut, menjelaskan bahwa dibandingkan dengan truk tambang 220 ton berbahan bakar tradisional yang menghabiskan sekitar 4.000 liter BBM per hari, kendaraan listrik murni ini menggunakan sekitar 12.000 kilowatt-jam listrik per hari, yang berarti memangkas biaya operasional sebesar 40 persen.

Perusahaan tambang tersebut berencana untuk membeli lebih banyak lagi kendaraan tambang listrik guna mengurangi konsumsi energi dalam kegiatan pertambangannya.

Produksi batu bara di Shanxi, daerah penghasil batu bara terbesar di China, menyumbang sekitar 26,9 persen dari total produksi batu bata China selama periode Januari-September 2024, menurut biro statistik provinsi tersebut.

Selama bertahun-tahun, Shanxi terus melakukan peningkatan pada industri batu baranya. Pada 2023, provinsi ini membangun 118 tambang batu bara pintar dan memperkenalkan teknologi pintar ke 1.491 area tambang.