Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara
mengungkapkan tidak ada kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut sepanjang bulan Oktober 2024.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara (Jakut) selalu melakukan upaya untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.

"Sejauh ini tidak ada tren kasus naik," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Kamis.

Sudinkes Jakarta Utara memiliki sistem surveilans berbasis website yang memantau kasus DBD dari seluruh wilayah dan seluruh fasilitas kesehatan.

"Jadi kami dapat data yang lebih valid dan akurat sehingga bisa memantau kasus setiap harinya," kata dia.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara giat berantas sarang nyamuk cegah penyebaran DBD

Selain pemantauan, pihaknya juga memastikan layanan kesehatan berjalan optimal di Puskesmas dan RSUD di wilayah tersebut.

"Kami sudah menyiapkan laboratorium, obat, fasilitas rawat inap dan rawat jalan yang semuanya siap untuk menangani penyakit DBD," kata dia.

Pihaknya juga berupaya menekan kasus DBD dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan memperkuat pemantauan surveilans.

Baca juga: Perbedaan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus penyebab DBD

Ia mengatakan dalam pengendalian nyamuk demam berdarah ada beberapa hal yang menjadi sasaran mulai dari mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Yakni menutup tempat perkembangbiakan nyamuk, membersihkan barang-barang bekas, membuang sampah pada tempatnya, tidak menggantung pakaian dan lainnya.

Selanjutnya ⁠mencegah perkembangan telur nyamuk menjadi dewasa dengan menguras tempat air, memberikan abate atau zat yang mampu membunuh telur nyamuk serta ⁠mengurangi populasi nyamuk dewasa dengan melakukan pengasapan (fogging).

"'Fogging' harus disertai dengan PSN 3M Plus dan tidak dilakukan sembarangan karena nyamuk bisa kebal terhadap zat yang disemprotkan," kata dia.