Jakarta (ANTARA) - Komisi V DPR RI menilai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto merupakan sosok yang mumpuni untuk menduduki posisi sebagai pemimpin Kementerian Desa PDT itu.

"Bolehlah kita kasih applause -tepuk tangan- Pak Menteri, ya. Bapak sangat mumpuni di posisi itu. Belanja masalahnya menurut saya sudah oke, Pak," kata Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dalam Rapat Kerja Komisi V DPR bersama Mendes PDT Yandri di Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Lasarus menyampaikan, pihaknya mengapresiasi paparan Yandri dalam rapat tersebut yang mencerminkan secara jelas kemampuannya dalam mengidentifikasi masalah di desa dengan turun langsung ke lapangan dan merumuskan program-program yang dapat mengatasi masalah itu.

Program-program itu, di antaranya adalah terkait dengan upaya memaksimalkan peran swasta dalam membangun desa. Lasarus menyampaikan Komisi V DPR RI mendukung penuh upaya Mendes Yandri dalam memastikan pihak swasta tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan sumber daya yang dimilik desa, tetapi juga memberikan dampak yang sama baiknya untuk warga sekitarnya.

"Jadi ada niat dari Pak Menteri untuk memberikan tekanan kepada pengusaha, investor yang berada di sekitar desa," ucapnya.

Secara keseluruhan, menurut Lasarus, pihaknya mendukung beragam program Kemendes PDT, terutama yang ditujukan untuk mempercepat pembangunan desa, seperti digitalisasi dan pemasangan listrik di desa tertinggal.

"Saya yakin kami di sini mendukung seluruh program Pak Menteri tadi. Hanya memang Pak, yang belum kita pikirkan bagaimana dengan dana yang terbatas nanti Pak Menteri menjalankan seluruh programnya. Ini PR berat kita," katanya.

Bertepatan dengan momen peringatan ulang tahun Mendes Yandri yang ke-50 tahun, Lasarus mendoakan agar mantan Wakil Ketua MPR RI itu senantiasa dilimpahkan hal-hal baik, sehingga mampu memajukan seluruh desa di tanah air.

"Kami doakan di ulang tahun bapak yang ke-50, Bapak kuat, teguh ya, selalu berada di masyarakat yang lemah, membela masyarakat desa. Bahkan, ketika berhadapan dengan kepentingan bos bapak sekali pun misalnya," ujarnya..