Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menargetkan menyelesaikan rancangan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) bidang tanggap insiden siber untuk mendukung misi Astacita keempat Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sementara itu, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Hinsa Siburian dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya mempunyai program lainnya untuk mendukung misi Astacita keempat dalam masa 100 hari awal kerja Presiden dan Wapres Prabowo-Gibran.

“Penyelenggaraan dan pelatihan sertifikasi dalam bidang keamanan siber dengan output yaitu tersedianya sumber daya manusia keamanan siber pada instansi pusat, daerah maupun BUMN (badan usaha milik negara),” kata Hinsa.

Adapun Astacita keempat adalah memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Selain itu, BSSN menargetkan literasi keamanan siber masuk kurikulum pendidikan pada masa 100 hari awal kerja tersebut.

"Output yang dicapai dan diharapkan adalah terselenggaranya koordinasi yang baik dengan kementerian/lembaga dalam rangka penyusunan kurikulum materi literasi keamanan siber, terlaksananya literasi digital kepada siswa sekolah di semua tingkat terkait keamanan siber," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa lembaganya menargetkan pelaksanaan seminar atau lokakarya bagi siswa sekolah di semua tingkatan dengan topik keamanan siber dan sandi.

"Kemudian meningkatnya literasi digital terkait keamanan siber dan sandi kepada mahasiswa, serta memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tren post-quantum cryptograpghy (PCQ) kepada praktisi dan akademisi secara daring," jelasnya.

Baca juga: BSSN anggarkan Rp179,65 miliar dukung 100 hari awal kerja Presiden

Baca juga: BSSN dorong RUU Keamanan dan Ketahanan Siber masuk prolegnas prioritas