BNPB: Jaringan listrik di Flores Timur sudah 80 persen pulih
7 November 2024 15:05 WIB
Arsip - Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki saat mengungsi di tenda-tenda BNPB di Desa Bokang Wolomatang Titehena Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur, Rabu (6/11/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wpa/am.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan jaringan listrik di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur yang sempat terganggu akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, saat ini sudah pulih 80 persen.
“Ya, hasil koordinasi dengan PLN hari ini sudah 80 persen,” katanya dalam siaran konferensi pers penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan bahwa jaringan listrik tak hanya menjadi kebutuhan yang paling mendesak bagi ribuan korban bencana yang saat ini tinggal di tempat pengungsian, tapi juga untuk mempercepat penanganan dampak bencana selama masa tanggap darurat ini.
Adapun beberapa hal yang saat ini sedang diprioritaskan BNPB di antaranya seperti menjaga kelancaran arus komunikasi tim petugas gabungan di lapangan, karena aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus berlangsung, menjamin distribusi air bersih dari sumur bor untuk korban di pengungsian, hingga penerangan untuk aktivitas belajar mengajar bagi anak-anak korban bencana.
Pusdalops BNPB mencatat lokasi pengungsian tersebar sebanyak enam titik di Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Masing-Masing untuk Flores Timur pengungsian berada di Desa Lewolaga (693 orang), Desa Hokeng (639 orang), dan Desa Konga (1.372 orang).
Kemudian di Kabupaten Sikka total ada sebanyak 1.790 orang pengungsi dari tiga lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah.
“Memang belum sempurna tapi kami pastikan kondisi pengungsian semakin baik, dan terus dievaluasi setiap harinya,” kata Suharyanto.
“Ya, hasil koordinasi dengan PLN hari ini sudah 80 persen,” katanya dalam siaran konferensi pers penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan bahwa jaringan listrik tak hanya menjadi kebutuhan yang paling mendesak bagi ribuan korban bencana yang saat ini tinggal di tempat pengungsian, tapi juga untuk mempercepat penanganan dampak bencana selama masa tanggap darurat ini.
Adapun beberapa hal yang saat ini sedang diprioritaskan BNPB di antaranya seperti menjaga kelancaran arus komunikasi tim petugas gabungan di lapangan, karena aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus berlangsung, menjamin distribusi air bersih dari sumur bor untuk korban di pengungsian, hingga penerangan untuk aktivitas belajar mengajar bagi anak-anak korban bencana.
Pusdalops BNPB mencatat lokasi pengungsian tersebar sebanyak enam titik di Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Masing-Masing untuk Flores Timur pengungsian berada di Desa Lewolaga (693 orang), Desa Hokeng (639 orang), dan Desa Konga (1.372 orang).
Kemudian di Kabupaten Sikka total ada sebanyak 1.790 orang pengungsi dari tiga lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah.
“Memang belum sempurna tapi kami pastikan kondisi pengungsian semakin baik, dan terus dievaluasi setiap harinya,” kata Suharyanto.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: