KONI Pusat dukung transformasi dan pengembangan prestasi
7 November 2024 14:41 WIB
Ketua Umum PB Pabersi Anna Maria (kiri) bersama dengan Ketua KONI Pusat Marciano Norman (kanan) dalam kunjungan kerja di Gedung KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2024). ANTARA/HO-KONI Pusat/am.
Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mendukung transformasi organisasi dan pengembangan prestasi Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB Pabersi).
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan bahwa angkat berat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan ke depannya.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk Pabersi dan terima kasih sudah mengikuti PON XXI yang berjalan dengan baik. Angkat berat adalah cabang olahraga yang potensial dan akan terus berkembang di masa mendatang,” kata Marciano Norman dalam keterangan resmi KONI Pusat, Kamis.
“Saya rasa para atletnya memiliki potensi dan saya berharap Pabersi bisa mendapatkan sponsor dari pihak luar, seperti yang dilakukan PABSI, karena biaya yang diperlukan tidak terlalu besar untuk ikut kejuaraan dunia,” imbuh Marciano.
PB Pabersi sebelumnya merupakan transformasi dari induk olahraga Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) yang kemudian disesuaikan dengan induk federasi internasional dan dipecah menjadi federasi angkat berat dan federasi angkat besi.
Baca juga: KONI targetkan cabang olahraga PON 2028 diumumkan pada Desember
Pabersi telah resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020.
Pada PON Aceh-Sumut 2024, angkat berat memecahkan empat rekor PON yakni Widari dari Kalimantan Timur pada kelas 47 kg putri, Syaifahmi Riski atlet kebanggaan Riau pada kelas 59 kg putra, serta dua atlet dari Jawa Barat, Maria Magdalena pada kelas 84 kg putri dan Fitria Martiningsih pada kelas +84 kg putri.
Seusai PON, Ketua PB Pabersi Anna Maria kini mempersiapkan sejumlah atlet untuk bersaing di kancah internasional.
“Setelah PON XXI ini, kami juga sudah memiliki beberapa atlet yang berpotensi diikutsertakan dalam kompetisi internasional, khususnya di kelas 59 kg putra, 47 kg putri, 57 kg putri dan lainnya yang telah mencetak rekor di PON,” ujar Anna Maria.
Baca juga: KONI sebut angkat besi bisa diandalkan raih dua emas Olimpiade 2028
Baca juga: KONI sebut PON 2028 diarahkan pada cabang olahraga Olimpiade
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan bahwa angkat berat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan ke depannya.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk Pabersi dan terima kasih sudah mengikuti PON XXI yang berjalan dengan baik. Angkat berat adalah cabang olahraga yang potensial dan akan terus berkembang di masa mendatang,” kata Marciano Norman dalam keterangan resmi KONI Pusat, Kamis.
“Saya rasa para atletnya memiliki potensi dan saya berharap Pabersi bisa mendapatkan sponsor dari pihak luar, seperti yang dilakukan PABSI, karena biaya yang diperlukan tidak terlalu besar untuk ikut kejuaraan dunia,” imbuh Marciano.
PB Pabersi sebelumnya merupakan transformasi dari induk olahraga Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) yang kemudian disesuaikan dengan induk federasi internasional dan dipecah menjadi federasi angkat berat dan federasi angkat besi.
Baca juga: KONI targetkan cabang olahraga PON 2028 diumumkan pada Desember
Pabersi telah resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020.
Pada PON Aceh-Sumut 2024, angkat berat memecahkan empat rekor PON yakni Widari dari Kalimantan Timur pada kelas 47 kg putri, Syaifahmi Riski atlet kebanggaan Riau pada kelas 59 kg putra, serta dua atlet dari Jawa Barat, Maria Magdalena pada kelas 84 kg putri dan Fitria Martiningsih pada kelas +84 kg putri.
Seusai PON, Ketua PB Pabersi Anna Maria kini mempersiapkan sejumlah atlet untuk bersaing di kancah internasional.
“Setelah PON XXI ini, kami juga sudah memiliki beberapa atlet yang berpotensi diikutsertakan dalam kompetisi internasional, khususnya di kelas 59 kg putra, 47 kg putri, 57 kg putri dan lainnya yang telah mencetak rekor di PON,” ujar Anna Maria.
Baca juga: KONI sebut angkat besi bisa diandalkan raih dua emas Olimpiade 2028
Baca juga: KONI sebut PON 2028 diarahkan pada cabang olahraga Olimpiade
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: