Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) memaksimalkan peran swasta untuk berkontribusi dalam pembangunan desa-desa di Tanah Air.

"Sejatinya sekarang kami memaksimalkan peran swasta juga. Kami sudah membuka forum kemarin, dua minggu yang lalu juga, ada 400 perusahaan CSR yang akan kita libatkan dalam pembangunan desa tertinggal," kata Mendes PDT Yandri Susanto dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Menurut Yandri, Dana Desa ataupun anggaran dari negara tidak cukup untuk mengoptimalkan pembangunan desa-desa, sehingga dibutuhkan peran swasta pula. Ia menyatakan tidak menginginkan desa merana di atas industri-industri yang tumbuh di sekitarnya atau tidak merasakan dampak berupa peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.

Baca juga: Dirjen Bina Pemdes harap ke depan tidak ada lagi desa tertinggal
Hal tersebut disampaikan Yandri sekaligus untuk menanggapi arahan dari Komisi V DPR RI. Sebelumnya Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat membuka rapat itu mengingatkan Kemendes PDT agar mendorong peran swasta dalam pembangunan desa.

Lasarus mengingatkan jangan sampai hanya pihak swasta yang mendapatkan manfaat dari pengolahan sumber daya di desa. Masyarakat desa, kata dia, juga harus merasakan manfaat atas sumber daya yang dimiliki.

"Ada desa yang dalam kawasan industri pertambangan misalnya, ini hasil hutannya dibawa, hasil tambangnya dibawa, tetapi desanya hanya menerima dampak dari seluruh proses itu saja. Ini juga penting menjadi perhatian dari kita," kata Lasarus.

Baca juga: Sri Mulyani: Dana Desa turunkan jumlah desa sangat tertinggal
Ia menilai Kemendes PDT dapat mewajibkan pihak swasta berkontribusi dalam pembangunan desa melalui koordinasi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Kehutanan serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Ini penting menjadi perhatian dari kita bagaimana sinergi antara Kementerian Desa PDT dengan Kementerian ESDM misalnya, dan seterusnya atau Kementerian Kehutanan misalnya, kementerian yang membidangi perkebunan, misalnya. Keberadaan industri, perkebunan, pertambangan, dan seterusnya juga memberi pengaruh yang besar bagi kemajuan desa," kata Lasarus.

Baca juga: Kemendes: Jumlah desa sangat tertinggal turun menjadi 4.850 desa