Jakarta (ANTARA News) - Relawan pasangan capres Prabowo-Hatta menemukan indikasi tiga modus kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu Preiden (Pilpres) 2014.

"Sampai saat ini baru ada tiga modus kecurangan untuk memenangkan pilpres. Modus tersebut akan dapat mematikan demokrasi," kata penasehat relawan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo di Jakarta, Minggu.

Modus pertama, melakukan "mark up" atau penggelembungan suara di sejumlah daerah khusus dengan TPS terpilih.

"Mereka pilih daerah yang menguntungkan secara politik seperti DKI, Jateng dan Bali dengan populasi padat pemilih. TPS dipilih yang panitianya dari unsur kader mereka. Di TPS inilah mobilisasi suara dilakukan," katanya.

Modus kedua, lanjutnya, kecurangan dilakukan dengan memanipulasi jumlah penghitungn suara.
Modus ketiga, katanya, melakukan "money politic". "Ini cara klasik, bagi uang, atau kartu sehat untuk mempersuasi pemilih," katanya.

Ia mengatakan pihak Prabowo-Hatta memegang semua bukti dari tiga modus kecurangan tersebut.

"Buktinya berupa dokumen, photo atau rekaman. Semua bukti sudah disiapkan. Kami harap KPU tidak tutup mata dengan kecurangan ini," tutupnya.

Pemilu Presiden, 9 Juli 2014, diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.(*)