Kemkomdigi tekankan digitalisasi penting dorong keberlanjutan ekonomi
7 November 2024 13:55 WIB
Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Digital Aju Widya Sari memberikan sambutan dalam "Mendedikasikan NOC Fiber Asianet untuk Indonesia" di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (7/11/2024). (ANTARA/Fathur Rochman)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Digital Aju Widya Sari menekankan bahwa digitalisasi merupakan sebuah kebutuhan fundamental dalam mendorong keberlanjutan ekonomi di masa depan.
"Kita tidak dapat berbicara tentang digitalisasi sebagai sebuah pilihan, tetapi lebih daripada itu, dengan mengartikan bahwa digitalisasi merupakan sebuah kebutuhan yang sangat fundamental untuk mendorong kemajuan dan keberlanjutan ekonomi kita di masa depan," ujar Aju di Jakarta, Kamis.
Aju mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memicu perubahan besar pada model bisnis dan ekonomi global.
Baca juga: Meutya: Indonesia-Singapura tingkatkan kerja sama sektor digitalisasi
Transformasi digital kini dianggap sebagai peluang strategis untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta kualitas hidup masyarakat.
Bahkan, kata dia, sejumlah studi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu dari tujuh ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2022, teknologi diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen hingga 6,2 persen, dengan kontribusi ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai 20,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca juga: Kader Digital sebagai tulang punggung transformasi digital di desa
Lebih lanjut Aju mengatakan bahwa melalui Visi Indonesia Digital 2045, Indonesia telah memiliki komitmen untuk mengembangkan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif, di mana visi ini searah dengan tujuan besar Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Agar cita-cita pencapaian visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045 dapat terwujud, ucap dia, maka Visi Indonesia Digital 2045 disusun untuk memberikan fokus arah kebijakan pada upaya nasional, guna memenuhi kapasitas dan penguasaan teknologi digital ke masa depan.
Aju mengatakan bahwa kerangka visi Indonesia 2045 menggambarkan bahwa perwujudan Indonesia digital ditopang oleh tiga pilar, yaitu pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Baca juga: Pemuda penggerak ekonomi kreatif di Era Society 5.0
"Pada ketiganya, ditentukan sasaran untuk mencapai pencapaian Indonesia Digital 2045," kata dia.
Aju menambahkan, untuk mencapai sasaran tersebut, perlu dibangun fondasi utama yaitu pembangunan digital yang meliputi infrastruktur digital, pengembangan ekosistem digital nasional yang terdiri atas regulasi, kebijakan, sumber daya manusia, riset dan inovasi, serta keamanan data.
"Sehingga dengan kemajuan teknologi, maka penyiapan infrastruktur digital sesuai kebutuhan kewilayahan Indonesia menjadi sangat penting, sejauh mana upaya menyediakan konektivitas yang andal dan berkualitas akan menentukan level maturitas digital yang akan dicapai Indonesia ke depan," pungkas dia.
Baca juga: Menkomdigi berkomitmen hadirkan internet dan digitalisasi berkeadilan
Baca juga: Digitalisasi penting, tapi bijak kelola keuangan lebih penting
"Kita tidak dapat berbicara tentang digitalisasi sebagai sebuah pilihan, tetapi lebih daripada itu, dengan mengartikan bahwa digitalisasi merupakan sebuah kebutuhan yang sangat fundamental untuk mendorong kemajuan dan keberlanjutan ekonomi kita di masa depan," ujar Aju di Jakarta, Kamis.
Aju mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memicu perubahan besar pada model bisnis dan ekonomi global.
Baca juga: Meutya: Indonesia-Singapura tingkatkan kerja sama sektor digitalisasi
Transformasi digital kini dianggap sebagai peluang strategis untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta kualitas hidup masyarakat.
Bahkan, kata dia, sejumlah studi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu dari tujuh ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2022, teknologi diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen hingga 6,2 persen, dengan kontribusi ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai 20,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca juga: Kader Digital sebagai tulang punggung transformasi digital di desa
Lebih lanjut Aju mengatakan bahwa melalui Visi Indonesia Digital 2045, Indonesia telah memiliki komitmen untuk mengembangkan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif, di mana visi ini searah dengan tujuan besar Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Agar cita-cita pencapaian visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045 dapat terwujud, ucap dia, maka Visi Indonesia Digital 2045 disusun untuk memberikan fokus arah kebijakan pada upaya nasional, guna memenuhi kapasitas dan penguasaan teknologi digital ke masa depan.
Aju mengatakan bahwa kerangka visi Indonesia 2045 menggambarkan bahwa perwujudan Indonesia digital ditopang oleh tiga pilar, yaitu pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Baca juga: Pemuda penggerak ekonomi kreatif di Era Society 5.0
"Pada ketiganya, ditentukan sasaran untuk mencapai pencapaian Indonesia Digital 2045," kata dia.
Aju menambahkan, untuk mencapai sasaran tersebut, perlu dibangun fondasi utama yaitu pembangunan digital yang meliputi infrastruktur digital, pengembangan ekosistem digital nasional yang terdiri atas regulasi, kebijakan, sumber daya manusia, riset dan inovasi, serta keamanan data.
"Sehingga dengan kemajuan teknologi, maka penyiapan infrastruktur digital sesuai kebutuhan kewilayahan Indonesia menjadi sangat penting, sejauh mana upaya menyediakan konektivitas yang andal dan berkualitas akan menentukan level maturitas digital yang akan dicapai Indonesia ke depan," pungkas dia.
Baca juga: Menkomdigi berkomitmen hadirkan internet dan digitalisasi berkeadilan
Baca juga: Digitalisasi penting, tapi bijak kelola keuangan lebih penting
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: