Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengimbau semua pihak tidak menimbulkan ketegangan dan ketakutan publik pada tanggal 22 Juli 2014, hari ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014.

"Hari itu layak dijadikan momen khusus yang menggambarkan peradaban dan kedewasaan rakyat Indonesia melakoni kehidupan di alam demokrasi," kata Bambang di Jakarta, Minggu.

Dia mengingatkan semua elemen masyarakat menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pihak berwajib, dalam hal ini Polri.

"Apalagi, pengumuman KPU itu tepat pada hari kerja, saat belasan juta orang di Jakarta melaksanakan kegiatan rutin mereka, termasuk anak-anak yang pergi ke sekolah," kata Bambang.

Ia juga meminta agar tidak ada konsentrasi massa sebab berpotensi menimbulkan gesekan atau benturan.

"Karena itu, pihak-pihak yang tidak berkepentingan langsung dengan proses rekapitulasi suara tidak perlu mendatangi atau mendekati gedung KPU," kata dia.

Menurut anggota Komisi III DPR RI itu, pengumuman KPU adalah tahap akhir dari kontestasi politik yang sudah berlangsung berbulan-bulan.

"Masyarakat sudah lelah. Pada akhirnya, semua orang ingin kembali melakoni kehidupannya masing-masing, dan untuk itu dibutuhkan suasana yang kondusif," ujarnya.

Bambang mengemukakan rakyat telah menggunakan hak pilih.

"Jangan sampai semua perkembangan positif itu rusak oleh tindakan tidak terpuji dalam menyikapi pengumuman dari KPU," katanya.