Gencatan senjata 3 jam, Hamas setuju Isrel pikir-pikir
Sebuah roket Israel ditembakkan menuju Jalur Gaza utara, Kamis (17/7). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer Israel untuk memulai serangan darat di Gaza, dalam pernyataan resmi dari kantor PM Kamis kemarin. Militer Israel mengatakan militan Gaza telah menembakkan lebih dari 1.300 roket ke arah Israel. Menurut keterangan dari badan kesehatan Palestina, sebanyak 233 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan laut Israel, sementara hanya satu warga sipil Israel yang tewas akibat serangan Palestina. (ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen)
"ICRC menghubungi dan mengusulkan gencatan senjata kemanusiaan tiga jam untuk memungkinkan ambulans mengangkut korban tewas dan cedera dan Hamas menyetujuinya," kata juru bicara Sami Abu Zuhri dalam pernyataan.
"Hamas menyetujuinya tetapi pihak penyerang menolaknya," katanya kendati radio Israel melaporkan pemerintah Israel sedang mempelajari usul itu.
Ketika dihubungi AFP, seorang juru bicara ICRC menolak mengonfirmasi atau membantah laporan itu, dengan hanya mengatakan, "Kami telah melakaukan segala usaha untuk menjamin pengungsian korban yang tewas dan cedera."
Langkah itu dilakukan saat Israel terus menggempur beberapa permukiman di timur Gaza City, menyebabkan setidaknya 40 orang tewas dan hampir 400 orang cedera.
Peningkatan serangan mencegah badan-badan urusan darurat mendapat akses ke permukiman-permukiman dan mayat-mayat tergeletak di jalan sementara ribuan orang mengungsi, kata seorang koresponden.
(H-RN)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014