Shanghai (ANTARA) - Pada 2016, Ma Yuxia, seorang pengusaha China, membeli produk wol alpaka buatan perajin Peru bernama Oswaldo Mamani di sebuah pasar jalanan di Arequipa, Peru, dan memperkenalkannya ke pasar China.

Melalui partisipasi berkelanjutan dalam gelaran CIIE, produk wol alpaka menjadi sangat populer di pasar China, dan Ma bersama mitranya telah membangun merek mereka sendiri bernama Warmpaca, yang artinya "warm alpaca" atau "alpaka yang hangat".

Tahun ini, Warmpaca telah hadir untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut di CIIE, yang semakin menarik perhatian konsumen China. Saat ini, merek tersebut telah masuk ke lebih dari 30 pusat perbelanjaan domestik China dan memperluas penjualan daringnya melalui platform e-commerce.
Seorang pengunjung melihat mainan alpaka di stan Warmpaca selama China International Import Expo (CIIE) ketujuh di Shanghai, China, pada 5 November 2024. (Xinhua/Jin Mamengni)
Para pekerja membuat mainan alpaka di bengkel pengrajin Peru Oswaldo Mamani di Arequipa, Peru, 20 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Li Muzi)
Seorang pengunjung melihat mainan alpaka di stan Warmpaca selama China International Import Expo (CIIE) ketujuh di Shanghai, China, pada 5 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Jin Mamengni)
Pengrajin Peru Oswaldo Mamani memeriksa mainan alpaka di Arequipa, Peru, 20 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Li Muzi)
Seorang pengunjung mengambil foto mainan alpaka di stan Warmpaca selama China International Import Expo (CIIE) ketujuh di Shanghai, China, pada 5 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Jin Mamengni)

Mainan alpaka dipajang di stan Warmpaca selama China International Import Expo (CIIE) ketujuh di Shanghai, China, pada 5 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Jin Mamengni)
Perajin Peru Oswaldo Mamani memeriksa sebuah mainan alpaka di Arequipa, Peru, pada 20 Juni 2024. (Xinhua/Li Muzi