Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan bibit kerbau unggul guna meningkatkan populasi ternak dan dapat mewujudkan upaya swasembada pangan khususnya daging kerbau.

"Kita berharap pengembangan bibit kerbau itu berdampak terhadap perekonomian peternak masyarakat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Kamis.

Pemerintah Kabupaten Lebak melalui UPTD Pembibitan kini mengembangkan ternak kerbau, karena sudah menjadi andalan ekonomi masyarakat.

Saat ini, pembibitan kerbau unggul yang ada sebanyak 91 ekor dan setiap tahun dilakukan pelelangan untuk sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Pelelangan bibit kerbau unggul itu lebih selektif dan dikhususkan kepada peternak yang berdomisili di Kabupaten Lebak serta memiliki kandang serta kebun rumput pakchong.

"Kami tahun 2024 itu menjual bibit kerbau unggul sebanyak 20 ekor dan harga kerbau itu disubsidi sehingga harganya lebih murah dibanding harga umum," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pihaknya kini menyalurkan bibit rumput pakchong kepada peternak untuk pakan ternak kerbau.

Selama ini, rumput pakchong memiliki kandungan gizi cukup baik untuk peternakan kerbau.

Saat ini, populasi kerbau di Kabupaten Lebak cukup tinggi di Provinsi Banten dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 tercatat sebanyak 5.000 ekor.

Populasi kerbau masih berkembang di 28 kecamatan dan menjadi andalan ekonomi masyarakat dan jika hari raya bisa menjual kerbau hingga Rp35 juta per ekor.

Namun, pihaknya juga sangat prihatin populasi ternak kerbau terjadi penurunan akibat berbagai faktor antara lain banyak pencurian, pemotongan dan alih fungsi lahan.

Selain itu juga petani sekarang sudah tidak menggunakan bajak sawah untuk tanam padi menggunakan kerbau.

Karena itu, pihaknya komitmen untuk meningkatkan populasi ternak kerbau dengan pembibitan unggul.

Selain itu juga dikembangkan teknologi inseminasi buatan (IB) agar populasi dari keturunan anak terus meningkat.

"Kami optimistis populasi kerbau di Lebak dapat mewujudkan swasembada daging untuk memenuhi ketersediaan konsumsi masyarakat," katanya.

Suparlan, seorang peternak kerbau di Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya hingga kini masih mengembangkan ternak kerbau karena menjadikan celengan atau tabungan untuk keperluan ekonomi keluarga di daerah itu.

Usaha peternakan kerbau yang digeluti sejak 30 tahun lalu dan hingga kini masih bertahan, sebab jika membutuhkan keperluan uang yang sangat mendesak, seperti keluarga meninggal dunia atau biaya pendidikan anak maupun perbaikan rumah juga membeli lahan dapat dijual ternak kerbau itu.

"Kami sudah biasa bila terdesak keuangan maka terbantu ekonomi keluarga dari hasil penjualan ternak itu," katanya.