Konferensi Bersama AAPA-EROPA-AGPA-IAPA diadakan di UGM Yogyakarta
7 November 2024 09:52 WIB
Ilustrasi sejumlah para ahli administrasi publik dari seluruh Asia berkumpul di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada 5-7 November 2024 untuk membahas masa depan birokrasi dalam konferensi AAPA-EROPA-AGPA-IAPA. (ANTARA/HO)
Jakarta (ANTARA) - Para ahli administrasi publik dari seluruh Asia berkumpul mengadakan pertemuan untuk membahas masa depan birokrasi dunia dalam konferensi bersama AAPA-EROPA-AGPA-IAPA di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 5-7 November 2024.
Konferensi akan fokus pada pembangunan "Birokrasi Kelas Dunia" yang efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Para peserta akan membahas berbagai topik penting, termasuk transformasi digital, manajemen krisis, dan etika dalam pemerintahan.
"Konferensi dapat memicu perubahan bermakna dalam cara pemerintah beroperasi dan berinteraksi dengan warga. Dengan berbagi praktik terbaik dan belajar satu sama lain, negara-negara Asia dapat bekerja menuju administrasi yang lebih efektif, transparan, dan berpusat pada warga," kata Presiden AAPA dan IAPA Dr. Agus Pramusinto dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Menpan RB selama 100 hari kerja prioritaskan penataan kementerian baru
Tokoh-tokoh terkemuka yang hadir seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Rini Widyantini yang akan menguraikan reformasi terbaru Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan akuntabilitas.
Selain itu, para akademisi dari berbagai negara akan berbagi pandangan dan pengalaman mereka. Salah satu sorotan utama adalah diskusi mengenai pemanfaatan teknologi seperti AI dan big data untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
Selain itu, konferensi juga akan membahas pentingnya nilai-nilai seperti transparansi dan akuntabilitas dalam membangun kepercayaan publik.
Tidak hanya sebatas diskusi teori, tetapi konferensi juga akan menghasilkan solusi praktis untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan. Salah satunya adalah sesi manajemen risiko dan krisis yang akan membahas bagaimana pemerintah dapat lebih siap menghadapi bencana.
Baca juga: Purwadi Arianto mengisi posisi WamenpanRB yang 10 tahun lowong
Dengan menggabungkan perspektif dari berbagai negara, konferensi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi internasional dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan di Asia. Melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman, para peserta diharapkan dapat membawa pulang ide-ide inovatif untuk diterapkan di negara masing-masing.
Selain sesi pleno dan panel diskusi, peserta juga akan diajak untuk melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung implementasi reformasi birokrasi di Indonesia.
Konferensi ini merupakan langkah penting dalam upaya membangun pemerintahan yang lebih baik di kawasan Asia. Dengan mengusung tema "Towards World Class Bureaucracy", konferensi ini diharapkan dapat menginspirasi para pemimpin pemerintahan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Konferensi akan fokus pada pembangunan "Birokrasi Kelas Dunia" yang efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Para peserta akan membahas berbagai topik penting, termasuk transformasi digital, manajemen krisis, dan etika dalam pemerintahan.
"Konferensi dapat memicu perubahan bermakna dalam cara pemerintah beroperasi dan berinteraksi dengan warga. Dengan berbagi praktik terbaik dan belajar satu sama lain, negara-negara Asia dapat bekerja menuju administrasi yang lebih efektif, transparan, dan berpusat pada warga," kata Presiden AAPA dan IAPA Dr. Agus Pramusinto dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Menpan RB selama 100 hari kerja prioritaskan penataan kementerian baru
Tokoh-tokoh terkemuka yang hadir seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Rini Widyantini yang akan menguraikan reformasi terbaru Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan akuntabilitas.
Selain itu, para akademisi dari berbagai negara akan berbagi pandangan dan pengalaman mereka. Salah satu sorotan utama adalah diskusi mengenai pemanfaatan teknologi seperti AI dan big data untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
Selain itu, konferensi juga akan membahas pentingnya nilai-nilai seperti transparansi dan akuntabilitas dalam membangun kepercayaan publik.
Tidak hanya sebatas diskusi teori, tetapi konferensi juga akan menghasilkan solusi praktis untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan. Salah satunya adalah sesi manajemen risiko dan krisis yang akan membahas bagaimana pemerintah dapat lebih siap menghadapi bencana.
Baca juga: Purwadi Arianto mengisi posisi WamenpanRB yang 10 tahun lowong
Dengan menggabungkan perspektif dari berbagai negara, konferensi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi internasional dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan di Asia. Melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman, para peserta diharapkan dapat membawa pulang ide-ide inovatif untuk diterapkan di negara masing-masing.
Selain sesi pleno dan panel diskusi, peserta juga akan diajak untuk melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung implementasi reformasi birokrasi di Indonesia.
Konferensi ini merupakan langkah penting dalam upaya membangun pemerintahan yang lebih baik di kawasan Asia. Dengan mengusung tema "Towards World Class Bureaucracy", konferensi ini diharapkan dapat menginspirasi para pemimpin pemerintahan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Tags: