Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menentukan sikap, apakah akan tetap berada di Koalisi Permanen atau Koalisi Merah Putih (KMP).

"Majelis Syariah PPP akan menggelar rapat setelah tanggal 22 Juli, penyikapan terhadap eksistensi koalisi permanen, kelanjutan mekanisme koalisi KMP," kata Sekjen PPP, Romahurmuziy atau Romi di Jakarta, Sabtu.

Apakah itu artinya PPP akan keluar dari Koalisi Permanen? "Tergantung Ketua Majelis Syariah PPP. Sampai saat ini PPP masih konsisten mendukung dan berada di Koalisi Permanen. Tidak tahu setelah tanggal 22 Juli," kata Ketua Komisi IV DPR RI.

Ia menambahkan, Koalisi Permanen solid atau tidak setelah pengumuman KPU siapa yang terpilih jadi presiden dan wakil presiden.

"Semua tergantung pada Partai Golkar," kata Romi.

Hingga rapat pleno Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta yang dipimpin oleh Mahfud MD, ditegaskan bahwa Koalisi Permanen tetap solid.

"Disepakati oleh seluruh partai pendukung Prabowo-Hatta bahwa solidatas KMP akan terus perkuat dan menjadi menjadi alat kontrol dan efektif kalau Prabowo-Hatta kalah dan KMP tetap solid," kata Romi.(*)