Info dari KBRI Kyiv terkait MH17
19 Juli 2014 20:44 WIB
Pesawat Malaysia Airlines MH-17 terlihat di gerbang G3 Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda, sebelum lepas landas menuju Kuala Lumpur, Kamis (17/7). Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 ditembak jatuh di Ukraina timur Kamis kemarin, menewaskan 295 orang dan meningkatkan kekhawatiran terhadap konflik antara Kiev dan pemberontak pro-Moskow. (ANTARA FOTO/REUTERS/Yaron Mofaz/ox/14.)
Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv Ukraina dalam pernyataannya terkejut dan berduka atas wafatnya 295 penumpang dan awak pesawat MH17 yang ditembak jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina Timur.
KBRI Kyiv dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Sabtu, mengatakan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak di dalam negeri Ukraina serta beberapa Kedutaan asing di Ukraina yang warganya merupakan korban kecelakaan pesawat MH17.
Koordinasi tersebut untuk mendapatkan penjelasan terkait tragedi dan memastikan adanya fasilitasi dari pemerintah setempat terutama terkait tindak lanjut penanganan jenazah korban sejak evakuasi, identifikasi dan di kembali kepada keluarga tercinta untuk dimakamkan di tanah air.
Pada peristiwa yang terjadi pada 17 Juli itu dikabarkan terdapat 12 WNI yang menjadi korban.
Disebutkan, Presiden Ukraina, Petro Prorohenko pada tanggal 17 Juli 2014 telah membentuk Emergency State Commission (Komisi Keadaan Darurat) untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
Pemerintah Ukraina telah menunjuk Deputi Perdana Menteri Volodymyr Groisman sebagai Ketua Komisi. Sementara itu Kementerian Luar Negeri Ukraina telah menginformasikan bahwa:
- Jenazah korban akan dibawa dari lokasi kecelakaan ke kota Kharkiv, di mana laboratorium khusus dan
unit koordinasi sedang dipersiapkan;
- Fasilitas akomodasi hotel gratis di Kyiv dan Kharkiv untuk 300 anggota keluarga korban akan diberikan;
- Pendamping bagi kerabat akan bertugas sejak saat tiba di Kyiv dan Kharkiv;
- Visa on arrival akan diberikan di Kyiv dan/atau Kharkiv bagi mereka yang membutuhkan visa;
Kementerian Luar Negeri Ukraina pada tanggal 17 Juli 2014 juga telah membuka Unit Reaksi Darurat/Crisis Response Unit yang dapat dihubungi 24 jam melalui Nomor (380) 57 7666692 dan e-mail: khshb777@ukr.net. fax +380442531124 untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga korban dan Kedutaan Negara asing lainnya.
KBRI Kyiv telah membentuk Hotline dengan pihak yang dapat dihubungi:
Ibu Erly Wijayani (Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Kyiv) dengan No. Telepon +380504103716,
Bapak Bayunto Samba (Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi KBRI Kyiv) dengan No. Telepon +380504109357 dan
Bapak Judika Madhuri (Sekretaris Ketiga Fungsi Politik KBRI Kyiv) dengan No. telepon +380950196637. (*)
KBRI Kyiv dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Sabtu, mengatakan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak di dalam negeri Ukraina serta beberapa Kedutaan asing di Ukraina yang warganya merupakan korban kecelakaan pesawat MH17.
Koordinasi tersebut untuk mendapatkan penjelasan terkait tragedi dan memastikan adanya fasilitasi dari pemerintah setempat terutama terkait tindak lanjut penanganan jenazah korban sejak evakuasi, identifikasi dan di kembali kepada keluarga tercinta untuk dimakamkan di tanah air.
Pada peristiwa yang terjadi pada 17 Juli itu dikabarkan terdapat 12 WNI yang menjadi korban.
Disebutkan, Presiden Ukraina, Petro Prorohenko pada tanggal 17 Juli 2014 telah membentuk Emergency State Commission (Komisi Keadaan Darurat) untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
Pemerintah Ukraina telah menunjuk Deputi Perdana Menteri Volodymyr Groisman sebagai Ketua Komisi. Sementara itu Kementerian Luar Negeri Ukraina telah menginformasikan bahwa:
- Jenazah korban akan dibawa dari lokasi kecelakaan ke kota Kharkiv, di mana laboratorium khusus dan
unit koordinasi sedang dipersiapkan;
- Fasilitas akomodasi hotel gratis di Kyiv dan Kharkiv untuk 300 anggota keluarga korban akan diberikan;
- Pendamping bagi kerabat akan bertugas sejak saat tiba di Kyiv dan Kharkiv;
- Visa on arrival akan diberikan di Kyiv dan/atau Kharkiv bagi mereka yang membutuhkan visa;
Kementerian Luar Negeri Ukraina pada tanggal 17 Juli 2014 juga telah membuka Unit Reaksi Darurat/Crisis Response Unit yang dapat dihubungi 24 jam melalui Nomor (380) 57 7666692 dan e-mail: khshb777@ukr.net. fax +380442531124 untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga korban dan Kedutaan Negara asing lainnya.
KBRI Kyiv telah membentuk Hotline dengan pihak yang dapat dihubungi:
Ibu Erly Wijayani (Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Kyiv) dengan No. Telepon +380504103716,
Bapak Bayunto Samba (Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi KBRI Kyiv) dengan No. Telepon +380504109357 dan
Bapak Judika Madhuri (Sekretaris Ketiga Fungsi Politik KBRI Kyiv) dengan No. telepon +380950196637. (*)
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: