Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi, PT Datacomm Diangraha atau dikenal juga dengan nama Datacomm, menyatakan dukungannya terhadap pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen untuk meningkatkan keamanan siber nasional.

Adapun program yang didukung agar dapat meningkatkan keamanan siber nasional ialah adanya kewajiban bagi setiap kementerian dan lembaga pemerintah memiliki Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

"Keamanan siber bukan sekadar soal teknologi canggih, tetapi juga mencakup kesiapan tim seperti CSIRT dan prosedur yang mampu merespons insiden dengan cepat. Ketahanan siber (cyber resilience) menjadi kunci untuk meminimalkan dampak gangguan akibat serangan siber," kata SOC Operation Manager PT Datacomm Diangraha Muhammad Haikal dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

CSIRT dinilai Datacomm memiliki peranan kunci dalam menjaga kelangsungan layanan digitalisasi yang disediakan oleh lembaga-lembaga pemerintahan. Maka dari itu eksistensinya perlu didukung mengingat ancaman keamanan siber terus meningkat setiap tahunnya.

Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), tahun 2023 mencatat sekitar 403 juta anomali, termasuk 347 dugaan insiden siber serius dengan kebocoran data sebagai insiden terbanyak.

Insiden besar seperti kebocoran data di beberapa instansi pemerintah semakin menekankan pentingnya CSIRT untuk menghadapi masalah tersebut.

Sebagai perusahaan yang telah berkecimpung di bidang teknologi selama tiga dekade lamanya, Datacomm memiliki solusi bagi lembaga pemerintah dalam pembentukan CSIRT yang efektif dengan nama DTrust.

Sebagai layanan keamanan siber, nantinya DTrust akan memberikan dukungan mulai dari penyusunan struktur organisasi, pemilihan personel, hingga implementasi teknologi dan prosedur keamanan siber.

Datacomm telah bekerja sama dengan berbagai sektor, termasuk operator telekomunikasi terbesar dan institusi vital negara dalam membangun CSIRT yang andal.

Layanan yang ditawarkan oleh DTrust tidak hanya sebatas konsultasi, tetapi juga mencakup pelatihan personel, pengembangan prosedur deteksi dini, hingga pemulihan insiden yang komprehensif.

Dengan prinsip "People, Process, and Technology", Datacomm fokus pada pendekatan yang menyeluruh untuk menciptakan CSIRT yang siap menghadapi berbagai jenis ancaman siber.

Datacomm membuka dirinya kepada para lembaga dan badan pemerintahan untuk berkolaborasi sehingga dapat menciptakan tim CSIRT dengan standar terbaik.

Baca juga: Kemkomdigi-ahli keamanan siber berdialog untuk layanan publik optimal
Baca juga: BSSN tingkatkan kesadaran keamanan siber bagi penyelenggara negara