Jakarta (ANTARA) - Pada tanggal 10 November 1945, di Surabaya terjadi medan pertempuran terbesar setelah proklamasi kemerdekaan, saat itu ribuan pejuang lokal menghadapi tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali Tanah Air Indonesia.

Dari peristiwa tersebut, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan yang diperingati setiap tahunnya untuk mengenang jasa para pahlawan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain itu, dibangun pula Tugu Pahlawan di Surabaya sebagai simbol penghormatan dan juga untuk mengenang perjuangan besar rakyat Surabaya dalam melawan penjajah.

Latar belakang Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan di Surabaya adalah simbol penghormatan atas keberanian dan pengorbanan rakyat Surabaya, khususnya arek-arek Suroboyo, yang berjuang melawan tentara Sekutu dan Belanda pada pertempuran 10 November 1945. Pertempuran ini menjadi salah satu peristiwa heroik terbesar setelah kemerdekaan, kala itu sekitar 16 ribu pejuang gugur demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bentuk monumen ini seperti lingga atau paku terbalik setinggi 41,15 meter, berdiri kokoh di tengah kota, dekat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya.

Desain Tugu Pahlawan ini memiliki makna yang mendalam, di mana tubuh monumen terdiri dari 10 lengkungan (canalures) dan terbagi atas 11 ruas. Angka-angka ini merujuk pada tanggal bersejarah, yaitu 10 November 1945, yang dikenang sebagai Hari Pahlawan dan menjadi tonggak perjuangan rakyat Surabaya yang gigih melawan penjajahan.

Hari itu bukan hanya penting bagi Kota Surabaya, tetapi juga menjadi simbol keberanian bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tujuan pembangunan Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan dibangun untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pembangunan monumen ini bertujuan untuk lebih dari sekadar peringatan seremonial, Tugu Pahlawan diharapkan bisa menggetarkan semangat kepahlawanan dalam jiwa setiap generasi.

Melalui monumen ini, generasi penerus diajak untuk menghargai sejarah dan meneladani keberanian para pahlawan dalam menghadapi ketidakadilan dan penjajahan.

Setiap tahun pada peringatan Hari Pahlawan, Tugu Pahlawan menjadi pusat kegiatan upacara dan pengibaran bendera sebagai bentuk penghormatan bagi para pejuang yang gugur. Dengan adanya tugu ini, masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga dan melanjutkan perjuangan pahlawan dalam membangun bangsa.

Museum di bawah Tugu Pahlawan

Di bawah monumen Tugu Pahlawan ini juga terdapat sebuah museum yang dibangun sedalam 7 meter. Museum ini menyimpan berbagai foto dokumentasi, termasuk gambar-gambar perjuangan rakyat Surabaya dan pembangunan Tugu Pahlawan itu sendiri. Museum ini diresmikan pada 19 Februari 2000 oleh Presiden K.H. Abdurrahman Wahid dan menjadi tempat edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih memahami sejarah dan menghargai pengorbanan para pahlawan.

Dengan Tugu Pahlawan dan museum ini, semangat juang para pahlawan tetap hidup di tengah Kota Surabaya dan terus dikenang sepanjang masa.


Baca juga: Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan”

Baca juga: Pameran Nasional Filateli edukasi generasi muda soal sejarah perangko

Baca juga: Kenapa Surabaya dijuluki "Kota Pahlawan"? Ini sejarahnya