Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan saluran air dengan metode didongkrak (jacking) di Jalan Ciledug Raya (Seskoal), Cipulir, Jakarta Selatan dapat rampung pada kisaran Desember 2024 - Januari 2025.

"Penanganan di Seskoal di Cipulir, ini kan sudah menahun. Saat ini Pemerintah Provinsi langsung melakukan penanganan. Kami sudah membangun jacking. Perkiraan selesai Desember atau Januari," kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BPBD DKI perkuat koordinasi di musim hujan guna antisipasi banjir

Metode jacking adalah pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik.

"Kami berharap saat 2025 jacking yang di Cipulir bisa berfungsi. Jadi air dari cekungan bisa dialirkan ke Kali Pesanggrahan," ujar Afan.

Baca juga: KPU Jaktim telah petakan daerah rawan banjir antisipasi TPS terendam

Adapun pengerjaan pembangunan saluran dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya, sampai Pasar Cipulir telah dimulai sejak 6 Mei 2024. Saluran air tersebut memiliki panjang kurang lebih 750 meter.

Kemudian, guna mendukung pengerjaan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di simpang Jalan Seskoal sampai Pasar Cipulir.

Jalan Ciledug Raya, Cipulir termasuk area yang beberapa kali tergenang usai diguyur hujan. Jalan ini kembali tergenang pada Selasa (5/11) dengan ketinggian air 30 cm, merujuk pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan pompa-pompa bergerak (mobile) di lima wilayah administrasi Jakarta guna mengantisipasi genangan yang terjadi di musim hujan.

Baca juga: Bawaslu petakan lokasi rawan banjir di Jakut antisipasi TPS terendam

Terkait jumlah unit pompa yang disiagakan, berdasarkan data pada 25 Oktober 2024 yakni sebanyak 557 unit yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.

Adapun penyebarannya menyesuaikan dengan titik rawan kejadian genangan di masing-masing wilayah tersebut.

Tak hanya pompa, Dinas SDA DKI, kata Ika, juga menyiapkan saluran, kali, waduk, situ, dan embung agar dapat menampung air hujan yang berlebih, guna mencegah banjir seiring datangnya musim hujan.​​​​​​​