Surabaya (ANTARA News) - Ditreskrimum Polda Jatim menurunkan Tim Cobra dari Subdit Jatanras untuk memburu perampok bersenjata api (senpi) yang menyatroni toko emas Anggrek Merah di Pasar Gambar, Kecamatan Wonodadi, Blitar.

"Tim telah bergerak ke Blitar untuk mendukung Polres Blitar dalam mengungkap kasus perampokan toko emas itu," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Bambang Priyambadha di Surabaya, Sabtu.

Didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, dia menjelaskan pelaku bisa saja merupakan orang-orang lama, namun bisa juga kelompok baru.

"Karena itu, kami harapkan semua pemilik toko emas untuk meningkatkan kewaspadaan karena menjelang Lebaran ada indikasi peningkatan kasus curas (pencurian dengan kekerasan)," katanya.

Mantan Kapolres Tuban itu menduga motif perampokan toko emas terkait momentum Lebaran berdasarkan beberapa kasus yang telah diungkap.

"Belum ada korelasi dengan jaringan terorisme, tapi kami menyiapkan berbagai langkah antisipasi, seperti menggencarkan patroli dalam skala besar serta meminta para pemilik toko emas untuk memasang CCTV," katanya.

Komplotan perampok bersenpi itu menyatroni Toko Emas Anggrek Merah di Pasar Gambar, Kecamatan Wonodadi, Blitar, yang merupakan milik Abdul Somad Ali pada 18 Juli. Pelaku membawa kabur perhiasan emas seberat 1 kilogram.

"Kawanan perampok melakukan aksinya dengan sangat cepat. Dari keterangan para saksi, pelaku sekira enam orang. Mereka diduga membawa senjata api, namun tidak diletuskan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Slamet Riadi.

Dalam aksinya, pelaku mengenakan cadar dan mengendarai sepeda motor matic dengan berboncengan. Dari keterangan saksi Asrul, empat pelaku masuk ke dalam toko dan dua pelaku lainnya menunggu di atas sepeda motor.

Penjaga toko yang ketakutan hanya diam saat para perampok menodongkan senjata ke arah mereka. Keempat pelaku lantas memecahkan kaca etalase dan mengambil perhiasan emas seberat hampir satu kilogram.