IFJ seru Israel homati hak wartawan di Gaza
19 Juli 2014 12:01 WIB
Seorang perempuan Palestina (kiri) menangis di dalam rumahnya yang rusak berat akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Kamis (17/7). Serangan Israel menewaskan empat anak Palestina di sebuah pantai di Gaza Rabu lalu, sebuah insiden yang tragis, dan pihak Israel dan Hamas mengatakan mereka akan menahan serangan selama lima jam Kamis kemarin atas usulan PBB untuk gencatan senjata. (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/ox/14.)
Brussels (ANTARA News) - Federasi Wartawan Internasional (IFJ), Jumat, menuntut agar pasukan Israel menghormati hak-hak wartawan di Gaza dan mengeluarkan seruan baru bagi wartawan di wilayah itu untuk mengambil semua tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan.
Desakan ini muncul pada saat tentara Israel mengintensifkan invasi wilayah Gaza, dengan laporan terbaru mengatakan bahwa Israel siap untuk secara signifikan memperluas serangan daratnya.
Satu pernyataan IFJ menyebut bahwa pada Kamis malam para wartawan internasional bergabung dengan warga Gaza dalam evakuasi menakutkan setelah militer Israel memperingatkan serangan mereka siap untuk memasuki daerah tersebut.
Pagi ini pasukan Israel juga melakukan serangan udara yang ditargetkan pada Al Jawhara Media Tower yang terletak di pusat Kota Gaza, melukai Mohammad Shibat, seorang fotografer Kantor Berita Al Watanya.
Lebih dari 50 wartawan dikatakan telah hadir di menara itu pada saat serangan dan peralatan media juga rusak parah.
"Sementara jurnalis internasional yang berbasis di Gaza kini telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, dunia semakin bergantung pada wartawan Palestina untuk mendokumentasikan perang ini, mempertaruhkan hidup mereka setiap saat," kata Presiden IFJ Jim Boumelha.
"Kami mengirimkan dukungan kami kepada rekan-rekan kami di Palestina dan kami mendesak wartawan untuk tetap waspada dan mengambil setiap langkah praktis untuk tetap aman serta melindungi kehidupan mereka," katanya.
IFJ juga telah mengeluarkan seruan kepada tentara Israel untuk menghormati kebebasan pers.
"Kami menyerukan kepada militer Israel untuk menegakkan hak-hak dan kebebasan wartawan Palestina meliput peristiwa," lanjut Boumelha.
"Wartawan harus diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan mereka dan tidak boleh dirugikan," katanya.
IFJ berbasis di Brussels mewakili lebih dari 600.000 jurnalis di 134 negara.
(Uu.H-AK)
Desakan ini muncul pada saat tentara Israel mengintensifkan invasi wilayah Gaza, dengan laporan terbaru mengatakan bahwa Israel siap untuk secara signifikan memperluas serangan daratnya.
Satu pernyataan IFJ menyebut bahwa pada Kamis malam para wartawan internasional bergabung dengan warga Gaza dalam evakuasi menakutkan setelah militer Israel memperingatkan serangan mereka siap untuk memasuki daerah tersebut.
Pagi ini pasukan Israel juga melakukan serangan udara yang ditargetkan pada Al Jawhara Media Tower yang terletak di pusat Kota Gaza, melukai Mohammad Shibat, seorang fotografer Kantor Berita Al Watanya.
Lebih dari 50 wartawan dikatakan telah hadir di menara itu pada saat serangan dan peralatan media juga rusak parah.
"Sementara jurnalis internasional yang berbasis di Gaza kini telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, dunia semakin bergantung pada wartawan Palestina untuk mendokumentasikan perang ini, mempertaruhkan hidup mereka setiap saat," kata Presiden IFJ Jim Boumelha.
"Kami mengirimkan dukungan kami kepada rekan-rekan kami di Palestina dan kami mendesak wartawan untuk tetap waspada dan mengambil setiap langkah praktis untuk tetap aman serta melindungi kehidupan mereka," katanya.
IFJ juga telah mengeluarkan seruan kepada tentara Israel untuk menghormati kebebasan pers.
"Kami menyerukan kepada militer Israel untuk menegakkan hak-hak dan kebebasan wartawan Palestina meliput peristiwa," lanjut Boumelha.
"Wartawan harus diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan mereka dan tidak boleh dirugikan," katanya.
IFJ berbasis di Brussels mewakili lebih dari 600.000 jurnalis di 134 negara.
(Uu.H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: