BPBD: Total lokasi terdampak bencana hidrometeorologi menapai 69 titik
6 November 2024 19:52 WIB
Petugas BPBD Kota Sukabumi saat menanggulangi bencana banjir di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jabar pada Rabu, (6/11/2024). ANTARA/ (Aditya A Rohman)
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (5/11) dan Rabu (6/11) mencapai 69 titik.
"Puluhan lokasi bencana itu tersebar di 33 kelurahan, tujuh kecamatan atau di seluruh wilayah Kota Sukabumi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Markas BPBD Kota Sukabumi, Rabu.
Adapun rincian bencana tersebut banjir limpasan sebanyak 47 titik, longsor 10 titik, rumah roboh satu titik, dinding rumah jebol tiga titik, pohon tumbang dua titik dan tembok penahan tanah (TPT) jebol lima titik.
Menurut Novian, pada Rabu ini pihaknya menangani bencana di delapan titik yakni bencana banjir dan longsor di RW 10, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, banjir limpasan di Jalan Pasir Raharja, RW 07, Kelurahan Nanggeleng, longsor di RT 04/14, Perumahan Tanjungsari, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh.
Baca juga: BPBD Jabar: Penanganan banjir-longsor tiga daerah diusahakan cepat
Kemudian TPT jalan jebol di Perumahan Gading PangGon Mas, RW 15, Kecamatan Gunungpuyuh, longsor bantaran sungai di RT 01/02, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, atap sekolah ambruk di SDN Cibeureumhilir I, Kelurahan/Kecamatan Cibeureum, atap ruang guru ambruk di SDN Loasari (belakang kantor Kecamatan Cibeureum) dan longsor di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureumhilir.
"Untuk total kerugian masih dalam pendataan, karena tidak menutup kemungkinan lokasi bencana bisa bertambah melihat kondisi cuaca ekstrem yang masih terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Sukabumi," tambahnya.
Novian mengatakan untuk korban jiwa, luka maupun hilang tidak ada alias nihil. Namun ada beberapa warga yang mengungsi karena rumahnya mengalami rusak berat.
Rata-rata penduduk yang terdampak berada di sekitar bantaran sungai dan berimbas terhadap penduduk yang di sekitarnya. Potensi bencana lanjutan atau susulan bisa terjadi kembali seperti banjir limpasan apabila di utara Kota Sukabumi kembali turun hujan dengan intensitas tinggi, termasuk bencana tanah longsor yang bisa mengancam jiwa, bisa menjadi potensi ancaman yang suatu saat terjadi.
Baca juga: Hujan deras picu bencana hidrometeorologi di 32 titik di Kota Sukabumi
"Puluhan lokasi bencana itu tersebar di 33 kelurahan, tujuh kecamatan atau di seluruh wilayah Kota Sukabumi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Markas BPBD Kota Sukabumi, Rabu.
Adapun rincian bencana tersebut banjir limpasan sebanyak 47 titik, longsor 10 titik, rumah roboh satu titik, dinding rumah jebol tiga titik, pohon tumbang dua titik dan tembok penahan tanah (TPT) jebol lima titik.
Menurut Novian, pada Rabu ini pihaknya menangani bencana di delapan titik yakni bencana banjir dan longsor di RW 10, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, banjir limpasan di Jalan Pasir Raharja, RW 07, Kelurahan Nanggeleng, longsor di RT 04/14, Perumahan Tanjungsari, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh.
Baca juga: BPBD Jabar: Penanganan banjir-longsor tiga daerah diusahakan cepat
Kemudian TPT jalan jebol di Perumahan Gading PangGon Mas, RW 15, Kecamatan Gunungpuyuh, longsor bantaran sungai di RT 01/02, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, atap sekolah ambruk di SDN Cibeureumhilir I, Kelurahan/Kecamatan Cibeureum, atap ruang guru ambruk di SDN Loasari (belakang kantor Kecamatan Cibeureum) dan longsor di Kampung Ciandam, Kelurahan Cibeureumhilir.
"Untuk total kerugian masih dalam pendataan, karena tidak menutup kemungkinan lokasi bencana bisa bertambah melihat kondisi cuaca ekstrem yang masih terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Sukabumi," tambahnya.
Novian mengatakan untuk korban jiwa, luka maupun hilang tidak ada alias nihil. Namun ada beberapa warga yang mengungsi karena rumahnya mengalami rusak berat.
Rata-rata penduduk yang terdampak berada di sekitar bantaran sungai dan berimbas terhadap penduduk yang di sekitarnya. Potensi bencana lanjutan atau susulan bisa terjadi kembali seperti banjir limpasan apabila di utara Kota Sukabumi kembali turun hujan dengan intensitas tinggi, termasuk bencana tanah longsor yang bisa mengancam jiwa, bisa menjadi potensi ancaman yang suatu saat terjadi.
Baca juga: Hujan deras picu bencana hidrometeorologi di 32 titik di Kota Sukabumi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: