Eropa dukung penyelidikan independen MH17
19 Juli 2014 09:27 WIB
Seorang anggota keluarga menunjukkan foto salah satu korban jatuhnya Malaysia Airlines MH17, Ninik Yuriani (56), saat menggendong cucunya di rumah orang tuanyanya Kelurahan Demangsari, Wonosobo, Jateng, Jumat (18/7). Yuriani salah satu dari 12 WNI korban pesawat MH17 yang ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Wina (ANTARA News) - Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE), Jumat (18/7), mendukung seruan bagi penyelidikan independen internasional mengenai pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina Timur.
Menurut Deklarasi OSCE yang disahkan dewan permanennya, OSCE menyerukan rakyat di daerah pesawat itu jatuh agar memelihara keutuhan lokasi kecelakaan, dan mendukung penyelidikan yang transparan dan independen mengenai peristiwa tersebut.
OSCE menyatakan sebanyak 30 pemantau telah tiba di lokasi kecelakaan untuk menyelidiki peristiwa itu. Tapi karena prasarana yang buruk di wilayah itu, mereka kesulitan melaporkan situasi ke markas mereka.
Pesawat Malaysia Airlines MH17, pesawat Boeing B-777, sedang dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan membawa 298 penumpang dan anggota awak ketika jatuh pada Kamis (17/7), di Ukraina Timur. Tak ada penyintas dalam peristiwa itu.
Menurut laporan awal, para pejabat AS mengatakan mereka menyimpulkan pesawat tersebut ditembak oleh rudal permukaan-ke-udara. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat itu.
Menurut Deklarasi OSCE yang disahkan dewan permanennya, OSCE menyerukan rakyat di daerah pesawat itu jatuh agar memelihara keutuhan lokasi kecelakaan, dan mendukung penyelidikan yang transparan dan independen mengenai peristiwa tersebut.
OSCE menyatakan sebanyak 30 pemantau telah tiba di lokasi kecelakaan untuk menyelidiki peristiwa itu. Tapi karena prasarana yang buruk di wilayah itu, mereka kesulitan melaporkan situasi ke markas mereka.
Pesawat Malaysia Airlines MH17, pesawat Boeing B-777, sedang dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan membawa 298 penumpang dan anggota awak ketika jatuh pada Kamis (17/7), di Ukraina Timur. Tak ada penyintas dalam peristiwa itu.
Menurut laporan awal, para pejabat AS mengatakan mereka menyimpulkan pesawat tersebut ditembak oleh rudal permukaan-ke-udara. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: