Wamenkomdigi ajak kreator konten sampaikan pesan positif dan etis
6 November 2024 19:09 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri seminar "Digitalisasi Penyiaran Tahun 2025-2029: Tren Bermedia Penyiaran, Teknologi, Bisnis, dan Respon Kebijakan yang digelar di Pecenongan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). (ANTARA/Fathur Rochman)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengajak para kreator konten untuk menyampaikan pesan yang positif dan etis melalui karya-karya mereka.
Dia menekankan pentingnya para kreator konten meningkatkan literasi digital agar tidak hanya produktif menghasilkan konten, tetapi mampu menghasilkan karya bermuatan positif bagi masyarakat luas.
"Kami melihat pentingnya literasi digital ya untuk content creator ini, supaya mereka bisa lebih produktif, tapi juga bisa menyampaikan pesan-pesan yang aman gitu pada masyarakat dan juga etis," katanya di Jakarta, Rabu.
Dia mengemukakan bahwa kemajuan teknologi telah menghadirkan kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi kreator konten dan menyiarkan konten di platform-platform digital.
Bahkan warga yang tinggal di daerah-daerah terpencil pun, ia mengemukakan, kini bisa melakukan siaran langsung dan membuat konten yang bisa menarik banyak penonton.
Menurut dia, jumlah penonton konten buatan kreator di platform-platform media sosial bisa jauh melampaui jumlah penonton saluran televisi, yang mengerahkan lebih banyak sumber daya untuk membuat tayangan.
"Ini belum tentu didapatkan audiens demikian oleh satu TV lokal yang dikelola dengan mungkin karyawannya sampai 30 atau 40 orang," katanya.
"Jadi, ini hanya satu orang saja menggunakan satu platform. Katakanlah itu TikTok gitu ya, yang sangat populer di sekarang ini. Dan dia bisa mendapatkan audiens yang cukup besar," ia menjelaskan.
Baca juga: Kemkomdigi audit sistem pengendalian konten negatif
Baca juga: Kemenkominfo jelaskan mekanisme pengendalian konten di Indonesia
Selain menghadirkan banyak peluang, kemudahan untuk membuat dan menayangkan konten di platform digital juga menghadirkan tantangan, seperti penyebaran konten yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Nezar mengatakan, para kreator konten mesti dibekali dengan literasi digital memadai agar memahami aturan dan etika mengenai pembuatan dan penayangan konten di platform digital.
"Kita menyambut baik kreativitas dari content creator ya, masyarakat yang mencoba memakai platform-platform digital ini untuk bisa berkreasi," katanya.
"Tapi, tentu saja ada hal-hal yang kita lihat cukup rawan, terutama bagaimana konten-konten itu menyebar ke masyarakat luas tetapi berisi hal-hal yang negatif. Karena itu kami melihat pentingnya literasi digital," demikian Nezar Patria.
Baca juga: Polri tetapkan Gunawan Sadbor jadi tersangka judi daring
Baca juga: Kemkomdigi tutup akses 220 ribu konten judi online dalam dua pekan
Dia menekankan pentingnya para kreator konten meningkatkan literasi digital agar tidak hanya produktif menghasilkan konten, tetapi mampu menghasilkan karya bermuatan positif bagi masyarakat luas.
"Kami melihat pentingnya literasi digital ya untuk content creator ini, supaya mereka bisa lebih produktif, tapi juga bisa menyampaikan pesan-pesan yang aman gitu pada masyarakat dan juga etis," katanya di Jakarta, Rabu.
Dia mengemukakan bahwa kemajuan teknologi telah menghadirkan kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi kreator konten dan menyiarkan konten di platform-platform digital.
Bahkan warga yang tinggal di daerah-daerah terpencil pun, ia mengemukakan, kini bisa melakukan siaran langsung dan membuat konten yang bisa menarik banyak penonton.
Menurut dia, jumlah penonton konten buatan kreator di platform-platform media sosial bisa jauh melampaui jumlah penonton saluran televisi, yang mengerahkan lebih banyak sumber daya untuk membuat tayangan.
"Ini belum tentu didapatkan audiens demikian oleh satu TV lokal yang dikelola dengan mungkin karyawannya sampai 30 atau 40 orang," katanya.
"Jadi, ini hanya satu orang saja menggunakan satu platform. Katakanlah itu TikTok gitu ya, yang sangat populer di sekarang ini. Dan dia bisa mendapatkan audiens yang cukup besar," ia menjelaskan.
Baca juga: Kemkomdigi audit sistem pengendalian konten negatif
Baca juga: Kemenkominfo jelaskan mekanisme pengendalian konten di Indonesia
Selain menghadirkan banyak peluang, kemudahan untuk membuat dan menayangkan konten di platform digital juga menghadirkan tantangan, seperti penyebaran konten yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Nezar mengatakan, para kreator konten mesti dibekali dengan literasi digital memadai agar memahami aturan dan etika mengenai pembuatan dan penayangan konten di platform digital.
"Kita menyambut baik kreativitas dari content creator ya, masyarakat yang mencoba memakai platform-platform digital ini untuk bisa berkreasi," katanya.
"Tapi, tentu saja ada hal-hal yang kita lihat cukup rawan, terutama bagaimana konten-konten itu menyebar ke masyarakat luas tetapi berisi hal-hal yang negatif. Karena itu kami melihat pentingnya literasi digital," demikian Nezar Patria.
Baca juga: Polri tetapkan Gunawan Sadbor jadi tersangka judi daring
Baca juga: Kemkomdigi tutup akses 220 ribu konten judi online dalam dua pekan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: