Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi dengan berbagai pihak sebagai langkah pertama dalam menghadapi musim penghujan yang berpotensi banjir di Jakarta.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Wali Kota, Bupati, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satpol PP, dan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memastikan personel dan peralatan dalam keadaan siap dan siaga menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

Tak hanya itu, BPBD juga menyebarluaskan informasi cuaca terkini Kota Jakarta dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui media sosial dan website https://bpbd.jakarta.go.id/.

Baca juga: UPT Alkal SDA distribusikan 10 truk untuk bantu tangani banjir

Kemudian, BPBD memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui sistem peringatan dini bencana atau disaster early warning system (DEWS) dan SMS Blast (pesan pendek massal), serta peringatan dini cuaca ekstrem melalui media sosial, website, kanal WhatsApp, dan Telegram.

“Kami juga menyiagakan 267 petugas penanggulangan bencana pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana di wilayah,” ujar Isnawa.

Upaya lainnya yang dilakukan BPBD adalah melakukan pengecekan kondisi sarana dan prasarana seperti tenda pengungsi, perahu, jaket pelampung, dan lain-lain yang dimiliki BPBD dan yang sudah ditempatkan di kelurahan-kelurahan rawan banjir.

Baca juga: BPBD Jaksel pasang DWS untuk peringatan dini banjir kepada warga

Terakhir, BPBD membuka ruang kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir melalui Forum Pengurangan Risiko bencana (PRB) yang terdiri dari lembaga dan organisasi pegiat kebencanaan lintas sektor.

Di sisi lain, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sudah mulai melakukan persiapan pada musim penghujan ini.

“Dari kita persiapan pada waktu pra maupun pasca. Pada waktu pra tentu saja kita memitigasi berbagai aspek, masalah-masalah yang mungkin timbul. Apakah itu misalnya terkait danau atau situnya, saluran-salurannya, tempat-tempat yang biasa mungkin ada genangan, dan juga lainnya,” kata Teguh.

Baca juga: Banyak pompa pengendali banjir Jakbar rusak akibat sampah celana jins

Teguh mengatakan, peran masyarakat juga penting untuk bersama-sama mempersiapkan diri dalam menghadapi musim hujan di Jakarta. Dia pun berterima kasih kepada masyarakat yang sudah turut serta memberi laporan dan masukan untuk mengantisipasi banjir.

“Tapi kita sekarang berusaha tidak ada banjir atau meminimalisir genangan-genangan yang ada. Itu yang kita lakukan. Oleh karena itulah kemudian kita juga bekerjasama dengan semua pihak, Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah (FORKOPIMDA), dan stakeholder lain,” ujar Teguh.