Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memberikan pelatihan animasi video, fesyen, dan pembuatan aplikasi untuk negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara Wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik (Organization of African Caribbean and Pacific States/OACPS). Pendidikan dan pelatihan (Diklat) ini diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian sehingga memperkuat posisi Indonesia di industri kreatif global.

"Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan SDM terampil sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menjelaskan pelatihan yang digelar di Bali pada 4 - 8 November tersebut diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari negara yang masuk dalam anggota OACPS dengan latar belakang sebagai pembuat kebijakan, administrator, atau regulator di sektor ekonomi kreatif.

"Diklat ini diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan latar pembuat kebijakan, administrator, atau regulator di sektor ekonomi kreatif,” kata dia.

Pelatihan tersebut juga dilaksanakan dalam rangka menciptakan wadah untuk berbagi pengetahuan, pembelajaran, praktik dan pengalaman terbaik serta meningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi kreatif.

Sekretaris Jenderal OACPS Georges Rebelo Pinto Chikoti mengatakan bahwa industri kreatif termasuk sektor audio-visual, mempunyai potensi untuk berkembang di Afrika, Karibia, dan Pasifik sehingga bisa memacu perekonomian di masing-masing negara.

Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan Indonesia guna memperkuat sektor kreatif di negara anggota OACPS.

“Kolaborasi OACPS dengan pemerintah Indonesia ini merefleksikan komitmen OACPS untuk memperkuat hubungan kerja sama Selatan-Selatan serta pertukaran ilmu pengetahuan,” kata Georges.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Andri Hadi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pelatihan ini. Harapannya, kegiatan tersebut dapat terlaksana secara rutin dan berkelanjutan.

“Sebelum kerja sama di bidang industri kreatif, Pemerintah Indonesia juga telah bekerjasama dengan OACPS pada 2021-2023 dengan kerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ITK),” kata Andri.


Baca juga: Menperin ungkap program prioritas capai pertumbuhan ekonomi 8 persen
Baca juga: Tak hanya iPhone 16, Google Pixel dijual domestik akan terblokir IMEI
Baca juga: Kemenperin: Indonesia berpotensi jadi pemasok bahan baku kosmetik