Samarinda (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggencarkan penerapan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Kalimantan Timur.

"Upaya ini dilakukan melalui rapat koordinasi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan pelaporan program GNRM," kata Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Ahmad Saufi di Samarinda, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan amanat dari Instruksi Presiden No. 12 Tahun 2016 tentang GNRM.

Kemenko PMK bertindak sebagai sektor utama dalam koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental

Lebih lanjut, Saufi menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini dirancang untuk menjawab tantangan dalam pelaksanaan GNRM, baik dari sisi kelembagaan maupun implementasi.

"Meskipun konsep GNRM sudah baik dan komprehensif, tetap perlu diterjemahkan ke dalam langkah-langkah praktis," tambahnya.

Forum ini juga bertujuan untuk menggali bentuk-bentuk praktis tersebut dalam wujud nyata. Nilai-nilai strategis GNRM, seperti etos kerja dan gotong royong, perlu ditanamkan pada generasi muda untuk mendukung Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Desa Penglipuran ditetapkan jadi model Revolusi Mental di Era Digital

Kemenko PMK memfokuskan pada koordinasi lima gerakan perubahan, yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Maju, Gerakan Indonesia Tertib, dan Gerakan Indonesia Bersatu.

"Dukungan penuh dari koordinator program membantu memastikan kelima program berjalan dengan baik," tegas Saufi.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan Badan Kesbangpol dan Bappeda dari provinsi Kaltim serta 10 kabupaten/kota di wilayah tersebut.

Saufi menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan dukungan semua pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia juga menekankan pentingnya pembentukan gugus tugas daerah GNRM di setiap daerah.

"Hingga saat ini, sudah terbentuk gugus tugas daerah di 35 provinsi dan 494 kabupaten/kota, termasuk 10 kabupaten/kota di Kaltim," jelasnya.

Penerapan revolusi mental di Kaltim menunjukkan hasil positif. Indeks Civitas Revolusi Mental (ICRM) Kaltim pada tahun 2023 mencapai 81,69, lebih tinggi dari capaian ICRM nasional.

"Ini menunjukkan bahwa penilaian masyarakat atas kondisi berkaitan dengan implementasi program GNRM di Kaltim sudah berlangsung baik," ungkap Saufi.

Baca juga: Kemenko PMK: Peserta revolusi mental diharapkan jadi duta kebaikan

Meskipun demikian, masih terdapat ruang perbaikan. Saufi mendorong peningkatan kinerja gugus tugas daerah.

"Banyak gugus tugas daerah yang masih kebingungan apa yang harus dikerjakan. Forum ini berperan strategis untuk memperkuat pemahaman dan mendorong pelaksanaan aksi nyata," jelasnya.

Saufi berharap implementasi GNRM di Kaltim dapat mengenali program unggulan yang telah menjadi teladan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

"Kaltim telah menjadi daerah dengan dukungan alokasi APBD tertinggi secara nasional untuk mendukung implementasi GNRM tahun 2024," pungkas Saufi.