Kota Gaza, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Sebanyak empat anak dan seorang pria meninggal akibat gempuran tank Israel atas bagian timur Jalur Gaza pada Jumat malam, kata seorang juru medis.

Anak-anak tersebut yang berusia antara dua tahun hingga 13 tahun, tewas dalam tiga insiden terpisah akibat gempuran tank Israel, kata juru bicara layanan darurat Ashraf al-Qudra, lapor AFP.

Pria tersebut terbunuh akibat serangan tank di Rafah, di bagian selatan Gaza.

Seorang pria lain yang bernama Yusef Astal juga diberitakan meninggal karena luka-lukanya setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Nasser di bagian selatan Khan Yunis.

Dengan kematian tersebut jumlah korban meninggal pada hari ke-11 pertempuran Israel dan kelompok Hamas Palestina bertambah jadi 280 orang di Gaza.

Dua warga Israel, satu orang sipil dan seorang tentara, meninggal akibat serangan roket Hamas.

Jalur Gaza merupakan kawasan yang berpenduduk padat di dunia.

Sejak 8 Juli, Israel telah menghujani wilayah di tepi pantai yang miskin itu dengan serangan-serangan udara sebelum mengerahkan pasukan darat Kamis untuk menghancurkan jejaring terowongan yang digunakan para militan Hamas melancarkan serangan-serangan lintas-batas.

Lebih 280 orang Palestina telah meninggal selama ofensif yang saat ini masih berlangsung dan lebih 2.000 orang menderita luka-luka.

Gaza sudah mengalami kerusakan masif akibat serangan 22 hari untuk memadamkan serangan roket ketika mulai terjadi Desember 2008 dan merenggut 1.400 nyawa warga Palestina.

Kendati tampak tenang dari kekerasan, langit di atas Gaza jarang tenang karena para militan menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel dan angkatan udara membalas dengan serangan-serangan udara yang mematikan.


Penerjemah: Mohamad Anthoni