Empat anak meninggal akibat gempuran tank Israel
19 Juli 2014 02:57 WIB
Sebuah roket Israel ditembakkan menuju Jalur Gaza utara, Kamis (17/7). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer Israel untuk memulai serangan darat di Gaza, dalam pernyataan resmi dari kantor PM Kamis kemarin. Militer Israel mengatakan militan Gaza telah menembakkan lebih dari 1.300 roket ke arah Israel. Menurut keterangan dari badan kesehatan Palestina, sebanyak 233 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan laut Israel, sementara hanya satu warga sipil Israel yang tewas akibat serangan Palestina. (REUTERS/Amir Cohen)
Kota Gaza, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Sebanyak empat anak dan seorang pria meninggal akibat gempuran tank Israel atas bagian timur Jalur Gaza pada Jumat malam, kata seorang juru medis.
Anak-anak tersebut yang berusia antara dua tahun hingga 13 tahun, tewas dalam tiga insiden terpisah akibat gempuran tank Israel, kata juru bicara layanan darurat Ashraf al-Qudra, lapor AFP.
Pria tersebut terbunuh akibat serangan tank di Rafah, di bagian selatan Gaza.
Seorang pria lain yang bernama Yusef Astal juga diberitakan meninggal karena luka-lukanya setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Nasser di bagian selatan Khan Yunis.
Dengan kematian tersebut jumlah korban meninggal pada hari ke-11 pertempuran Israel dan kelompok Hamas Palestina bertambah jadi 280 orang di Gaza.
Dua warga Israel, satu orang sipil dan seorang tentara, meninggal akibat serangan roket Hamas.
Jalur Gaza merupakan kawasan yang berpenduduk padat di dunia.
Sejak 8 Juli, Israel telah menghujani wilayah di tepi pantai yang miskin itu dengan serangan-serangan udara sebelum mengerahkan pasukan darat Kamis untuk menghancurkan jejaring terowongan yang digunakan para militan Hamas melancarkan serangan-serangan lintas-batas.
Lebih 280 orang Palestina telah meninggal selama ofensif yang saat ini masih berlangsung dan lebih 2.000 orang menderita luka-luka.
Gaza sudah mengalami kerusakan masif akibat serangan 22 hari untuk memadamkan serangan roket ketika mulai terjadi Desember 2008 dan merenggut 1.400 nyawa warga Palestina.
Kendati tampak tenang dari kekerasan, langit di atas Gaza jarang tenang karena para militan menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel dan angkatan udara membalas dengan serangan-serangan udara yang mematikan.
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Anak-anak tersebut yang berusia antara dua tahun hingga 13 tahun, tewas dalam tiga insiden terpisah akibat gempuran tank Israel, kata juru bicara layanan darurat Ashraf al-Qudra, lapor AFP.
Pria tersebut terbunuh akibat serangan tank di Rafah, di bagian selatan Gaza.
Seorang pria lain yang bernama Yusef Astal juga diberitakan meninggal karena luka-lukanya setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Nasser di bagian selatan Khan Yunis.
Dengan kematian tersebut jumlah korban meninggal pada hari ke-11 pertempuran Israel dan kelompok Hamas Palestina bertambah jadi 280 orang di Gaza.
Dua warga Israel, satu orang sipil dan seorang tentara, meninggal akibat serangan roket Hamas.
Jalur Gaza merupakan kawasan yang berpenduduk padat di dunia.
Sejak 8 Juli, Israel telah menghujani wilayah di tepi pantai yang miskin itu dengan serangan-serangan udara sebelum mengerahkan pasukan darat Kamis untuk menghancurkan jejaring terowongan yang digunakan para militan Hamas melancarkan serangan-serangan lintas-batas.
Lebih 280 orang Palestina telah meninggal selama ofensif yang saat ini masih berlangsung dan lebih 2.000 orang menderita luka-luka.
Gaza sudah mengalami kerusakan masif akibat serangan 22 hari untuk memadamkan serangan roket ketika mulai terjadi Desember 2008 dan merenggut 1.400 nyawa warga Palestina.
Kendati tampak tenang dari kekerasan, langit di atas Gaza jarang tenang karena para militan menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel dan angkatan udara membalas dengan serangan-serangan udara yang mematikan.
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: