Bawaslu minta permasalahan data pemilih di Bengkulu diselesaikan
19 Juli 2014 02:17 WIB
Konpers Jokowi-JK. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) mengacungkan salam dua jari seusai memberikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi-JK memaparkan sembilan program nyata di antaranya adalah meningkatkan kesejahteraan PNS, TNI, dan Polri, mengalokasikan dana untuk desa dan menurunkan tingkat pengangguran. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) ()
Bengkulu (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu meminta KPU setempat untuk menyelesaikan permasalahan data pemilih yang terjadi di daerah itu sebelum rekapitulasi di tingkat KPU RI pada 22 Juli mendatang.
"Seperti yang kita tahu, dalam pleno rekapitulasi, ada data pemilih laki-laki masuk ke pemilih perempuan dan begitu juga sebaliknya, hal ini hanya dikoreksi KPU kabupaten dan kota dengan memindahkan data tersebut sesuai dengan jenis kelamin pemilih, hal itu bisa menjadi celah permasalahan pada rekapitulasi suara di tingkat KPU RI," kata Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu Parsadaan Harahap di Bengkulu, Jumat.
Dia mengatakan, untuk data pemilih yang ternyata ditemukan kekeliruan, KPU setempat harus memastikan kebenaran pemilih tersebut, bukan hanya sekedar mengoreksi data.
"KPU harus memastikan pemilih yang harus dikoreksi by name by address, ini untuk meminimalkan kejadian seperti pemilu legislatif yang lalu, oleh karena kesalahan daftar pemilih, akhirnya harus membuka 700 lebih kotak suara," kata dia.
Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra, pada pleno rekapitulasi suara pilpres tingkat provinsi (18/7) mengungkapkan pihaknya telah mengoreksi kesalahan data pemilih pada rekapitulasi di tingkat KPU kabupaten dan kota.
"Sudah koreksi, jumlah pemilih cocok, seperti di Kota Bengkulu, ada daftar pemilih perempuan masuk ke pemilih laki-laki, dan data pemilih sudah dikembalikan sesuai dengan jenis kelamin," kata dia.
Sementara itu, dari hasil rekapitulasi suara, pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Presiden 2014 di Provinsi Bengkulu.
"Jumlah suara sah sebanyak 956.842 suara, dan pasangan Jokowi-JK meraih 523.669 suara," kata dia.
Dengan perolehan tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu, memperoleh 54,73 persen suara masyarakat Provinsi Bengkulu, sedangkan pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta memperoleh 45,27 persen suara.
"Prabowo-Hatta meraih 433.173 suara, untuk perolehan suara, tidak ada keberatan dari kedua saksi," ucapnya.
Irwan menjelaskan, perolehan suara Jokowi-JK mendominasi di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
"Jokowi-JK menang di delapan kabupaten dan kota sementara Prabowo-Hatta menang di dua kabupaten," ujarnya. (BLW/M009)
"Seperti yang kita tahu, dalam pleno rekapitulasi, ada data pemilih laki-laki masuk ke pemilih perempuan dan begitu juga sebaliknya, hal ini hanya dikoreksi KPU kabupaten dan kota dengan memindahkan data tersebut sesuai dengan jenis kelamin pemilih, hal itu bisa menjadi celah permasalahan pada rekapitulasi suara di tingkat KPU RI," kata Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu Parsadaan Harahap di Bengkulu, Jumat.
Dia mengatakan, untuk data pemilih yang ternyata ditemukan kekeliruan, KPU setempat harus memastikan kebenaran pemilih tersebut, bukan hanya sekedar mengoreksi data.
"KPU harus memastikan pemilih yang harus dikoreksi by name by address, ini untuk meminimalkan kejadian seperti pemilu legislatif yang lalu, oleh karena kesalahan daftar pemilih, akhirnya harus membuka 700 lebih kotak suara," kata dia.
Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra, pada pleno rekapitulasi suara pilpres tingkat provinsi (18/7) mengungkapkan pihaknya telah mengoreksi kesalahan data pemilih pada rekapitulasi di tingkat KPU kabupaten dan kota.
"Sudah koreksi, jumlah pemilih cocok, seperti di Kota Bengkulu, ada daftar pemilih perempuan masuk ke pemilih laki-laki, dan data pemilih sudah dikembalikan sesuai dengan jenis kelamin," kata dia.
Sementara itu, dari hasil rekapitulasi suara, pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Presiden 2014 di Provinsi Bengkulu.
"Jumlah suara sah sebanyak 956.842 suara, dan pasangan Jokowi-JK meraih 523.669 suara," kata dia.
Dengan perolehan tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu, memperoleh 54,73 persen suara masyarakat Provinsi Bengkulu, sedangkan pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta memperoleh 45,27 persen suara.
"Prabowo-Hatta meraih 433.173 suara, untuk perolehan suara, tidak ada keberatan dari kedua saksi," ucapnya.
Irwan menjelaskan, perolehan suara Jokowi-JK mendominasi di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
"Jokowi-JK menang di delapan kabupaten dan kota sementara Prabowo-Hatta menang di dua kabupaten," ujarnya. (BLW/M009)
Pewarta: Boyke LW
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: