Jakarta (ANTARA) - Pemimpin negara-negara Barat satu per satu mulai menyatakan selamat kepada Donald Trump, yang diproyeksikan memenangi Pemilihan Presiden AS 2024 melawan pesaingnya dari Partai Demokrat dan petahana wakil presiden, Kamala Harris.

Saat mengucapkan selamat melalui media sosial X, Rabu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa ia menantikan masa menjalin kerja sama dengan capres dari Partai Republik itu.

“Sebagai sekutu terdekat, kami terus bahu-membahu untuk mempertahankan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi yang sama-sama kami yakini,” ucap Starmer.

PM Inggris juga meyakini bahwa hubungan istimewa Inggris-AS akan terus berkembang dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, keamanan, dan inovasi teknologi, bagi “kemakmuran kedua sisi Samudera Atlantik di masa mendatang”.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengucapkan selamat kepada Trump melalui sosial media X dan menyatakan komitmennya untuk bekerja sama seperti yang telah berlangsung selama masa jabatan pertama Trump pada 2017—2021.

Macron juga mengajak Trump memajukan perdamaian dan kemakmuran bersama dengan sikap saling menghargai dan dengan ambisi bersama.

Senada, Perdana Menteri Jerman Olaf Scholz menyoroti kerja sama Jerman-AS yang telah terjalin sejak lama dalam ucapan selamatnya atas kemenangan Trump.

"Jerman dan AS telah bekerja bersama dalam memajukan kemakmuran dan kebebasan di 'kedua sisi Samudra Atlantik'," kata Scholz, juga melalui X, seraya menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kerja sama demi kesejahteraan rakyat.

Donald Trump diproyeksikan memenangi Pilpres 2024 dan menjadi Presiden ke-47 AS berdasarkan data Fox News, yang dipantau pada 6 November sore waktu WIB.

Trump diprediksi telah meraih 277 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menang Pilpres AS.

Sementara itu, menurut data hitung cepat Associated Press (AP), Trump meraih perolehan suara pemilih sebesar 51,2 persen, mengalahkan Harris yang mendapat 47,4 persen.

Baca juga: Trump apresiasi rakyat usai diproyeksikan "terpilih" Presiden Ke-47

Baca juga: Analis: Potensi kemenangan Trump di Pilpres AS sebabkan rupiah melemah


Animasi peta menunjukkan Tump sementara pimpin perolehan suara