Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) tetap menyiagakan helikopter pembom air meskipun tidak ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Rabu, mengatakan saat ini tidak ada lagi laporan baik karhutla maupun titik panas di Sumsel. Namun demikian, pihaknya tetap menyiagakan tujuh unit helikopter pembom air dan dua unit helikopter patroli udara.

"Sembilan helikopter masih disiagakan untuk melakukan penanganan jika ada lagi laporan karhutla terjadi di daerah," katanya.

Baca juga: BPBD Sumsel: Jumlah karhutla berkurang dampak musim hujan

Ia menjelaskan sepanjang musim kemarau, Sumsel mendapat bantuan 17 helikopter dari BNPB untuk penanganan karhutla, terdiri atas empat unit helikopter patroli udara dan 13 unit helikopter pembom air.

"Dari 17 helikopter itu, tujuh helikopter sudah habis jam terbang dan satu helikopter reposisi ke Jambi. Saat ini ada sembilan yang disiagakan di Sumsel," ujarnya.

Baca juga: BPBD Sumsel: Enam helikopter masih dikerahkan padamkan karhulta

BPBD Sumsel mencatat luas karhutla di Sumsel sepanjang Januari-September 2024 mencapai 9.697 hektare, dengan rincian karhutla di lahan mineral seluas 6.382 hektare dan di lahan gambut 3.316 hektare.

Kabupaten Musi Banyuasin menjadi wilayah terluas terjadi karhutla dengan luas 3.570 hektare. Kemudian Kabupaten Banyuasin 1.656 hektare, Muara Enim 1.229 hektare, dan Musi Rawas 1.162 hektare.

Baca juga: Pertamina beri dukungan fasilitas penanganan karhutla ke BPBD Sumsel

Luas karhutla pada tahun 2023 dengan periode yang sama mencapai 35.458,2 hektare, 2022 seluas 3.401,7 hektare, 2021 seluas 3.497,1 hektare, 2020 seluas 893,8 hektare, dan 2019 seluas 52.929,6 hektare.