Kemensos beri bantuan untuk keluarga pahlawan dan perintis kemerdekaan
6 November 2024 16:40 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (ketiga dari kiri) berfoto bersama keluarga pahlawan nasional dan janda perintis kemerdekaan usai memberikan bantuan secara simbolis dalam acara ramah tamah yang diselenggarakan di Gedung Konvensi Taman Makan Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta pada Rabu (6/11/2024). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan kepada keluarga pahlawan nasional dan janda perintis kemerdekaan dalam acara ramah tamah yang diselenggarakan di Gedung Konvensi Taman Makan Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Rabu.
Pada acara tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul menyerahkan bantuan dan cenderamata secara simbolis kepada delapan keluarga pahlawan.
Pertama, Ataswarin Kamariah Muwardi Bambang Sarah, yakni anak ketiga pahlawan nasional dr Muwardi yang menerima bantuan kursi roda. Kedua, Bambang Wasono Basoeki Rachmat, putra keempat pahlawan nasional Basoeki Rachmat yang menerima alat bantu dengar.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi keluarga pejuang
Ketiga, Hetty Otto Malik, menantu anak pertama pahlawan nasional Adam Malik menerima alat bantu jalan (walker). Keempat, Farida Prawiranegara, an anak keenam pahlawan nasional Syafrudin Prawiranegara menerima bantuan tongkat kaki tiga.
Kelima, Modalta Sembiring, yakni cicit pahlawan nasional Kiras Bangun menerima bantuan tongkat kaki satu. Keenam, Farida Solahuddin Wahid menantu dari anak keempat pahlawan nasional Wahid Hasyim yang menerima cenderamata.
Ketujuh, Murni Ismail yang merupakan janda perintis kemerdekaan Ismail Umar menerima bantuan kursi roda, dan terakhir Sudariyah Y. Iwari janda perintis kemerdekaan Yulianus Iwari yang menerima alat bantu dengar.
Gus Ipul mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah pemberian penjajah, melainkan diraih dengan perjuangan para pahlawan.
Oleh karena itu, ia mengingatkan generasi saat ini sepatutnya mensyukuri warisan kemerdekaan yang diberikan para pahlawan serta meneladani sikap-sikap mereka, yakni sabar, mengedepankan kepentingan bangsa, dan berpikir tentang masa depan.
Baca juga: Mensos: Pahlawan tulus berjuang mengutamakan kepentingan bangsa
Baca juga: Asal-usul sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dan tujuannya
"Kita tentu menjadi bangsa yang beruntung, karena diwarisi sebuah negara yang luar biasa warisan budayanya, kekayaan sumber daya alamnya, dan seterusnya. Ini kita patut syukuri dengan meneladani apa yang telah diwariskan kepada kita oleh para pahlawan," ucapnya.
Dalam peringatan Hari Pahlawan tahun ini yang bertemakan "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu”, Kemensos menyelenggarakan berbagai rangkaian acara, seperti upacara ziarah nasional, tabur bunga di laut, mengheningkan cipta serentak, serta penanaman nilai-nilai kepahlawanan bagi siswa SMA/SMK sederajat.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi lebih lanjut, Kemensos juga memberikan tunjangan berkelanjutan kepada 88 keluarga pahlawan nasional, 22 perintis kemerdekaan, serta 282 janda/duda perintis kemerdekaan.
Pada acara tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul menyerahkan bantuan dan cenderamata secara simbolis kepada delapan keluarga pahlawan.
Pertama, Ataswarin Kamariah Muwardi Bambang Sarah, yakni anak ketiga pahlawan nasional dr Muwardi yang menerima bantuan kursi roda. Kedua, Bambang Wasono Basoeki Rachmat, putra keempat pahlawan nasional Basoeki Rachmat yang menerima alat bantu dengar.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi keluarga pejuang
Ketiga, Hetty Otto Malik, menantu anak pertama pahlawan nasional Adam Malik menerima alat bantu jalan (walker). Keempat, Farida Prawiranegara, an anak keenam pahlawan nasional Syafrudin Prawiranegara menerima bantuan tongkat kaki tiga.
Kelima, Modalta Sembiring, yakni cicit pahlawan nasional Kiras Bangun menerima bantuan tongkat kaki satu. Keenam, Farida Solahuddin Wahid menantu dari anak keempat pahlawan nasional Wahid Hasyim yang menerima cenderamata.
Ketujuh, Murni Ismail yang merupakan janda perintis kemerdekaan Ismail Umar menerima bantuan kursi roda, dan terakhir Sudariyah Y. Iwari janda perintis kemerdekaan Yulianus Iwari yang menerima alat bantu dengar.
Gus Ipul mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah pemberian penjajah, melainkan diraih dengan perjuangan para pahlawan.
Oleh karena itu, ia mengingatkan generasi saat ini sepatutnya mensyukuri warisan kemerdekaan yang diberikan para pahlawan serta meneladani sikap-sikap mereka, yakni sabar, mengedepankan kepentingan bangsa, dan berpikir tentang masa depan.
Baca juga: Mensos: Pahlawan tulus berjuang mengutamakan kepentingan bangsa
Baca juga: Asal-usul sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dan tujuannya
"Kita tentu menjadi bangsa yang beruntung, karena diwarisi sebuah negara yang luar biasa warisan budayanya, kekayaan sumber daya alamnya, dan seterusnya. Ini kita patut syukuri dengan meneladani apa yang telah diwariskan kepada kita oleh para pahlawan," ucapnya.
Dalam peringatan Hari Pahlawan tahun ini yang bertemakan "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu”, Kemensos menyelenggarakan berbagai rangkaian acara, seperti upacara ziarah nasional, tabur bunga di laut, mengheningkan cipta serentak, serta penanaman nilai-nilai kepahlawanan bagi siswa SMA/SMK sederajat.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi lebih lanjut, Kemensos juga memberikan tunjangan berkelanjutan kepada 88 keluarga pahlawan nasional, 22 perintis kemerdekaan, serta 282 janda/duda perintis kemerdekaan.
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: