Moskow (ANTARA News) - Rentangan rute penerbangan jet Boeing 777 Malaysia Airlines MH17 dan situs jatuhan pesawat itu berada di dalam zona operasi dua baterai sistem rudal anti-pesawat S-200 jarak jauh dan tiga skuadron sistem rudal anti pesawat jarak menengah Buk-M1, ungkap sekretaris pers Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita Rusia ITAR-TASS.

"Fasilitas-fasilitas teknis-radio Rusia selama 17 Juli merekam aktivitas stasiun radar 9s18 Kupol dari skuadron Buk-M1 yang berpangkalan di wilayah pendudukan Styla (30 km selatan Donetsk),” sambung kementerian tersebut.

Kementerian ini menegaskan bahwa fitur-fitur teknik dari sistem pertahanan udara Buk-M1membuatnya bertukar informasi antar skuadron dari salah satu batalion.

"Oleh karena itu, peluncuran rudal itu juga bisa dilakukan dari semua skuadron yang berlokasi di Avdeyevka (8 km utara Donetsk) atau di Gruzsko-Zaryanskoye (25 km timur Donetsk),” tegas Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah meragukan pernyataan Kiev bahwa sistem pertahanan anti-pesawat Ukraina atau pesawat-pesawat tempur angkatan bersenjata Ukraina pada tanggal 17 Juli itu tidak mengeluarkan satu pun tembakan.

Rusia juga menegaskan bahwa pada 17 Juli itu alat-alat pertahanan udara angkatan bersenjata Rusia tidak beroperasi di area itu dan pesawat-pesawat Angkatan Udara Rusia tidak terbang di wilayah-wilayah Rusia yang berbatasan dengan wilayah Donetsk, Ukraina.

"Informasi ini dikonfirmasi penuh oleh rekaman data udara," sambung Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip ITAR-TASS.