Menko PMK sebut belajar kewirausahaan jadi solusi buka peluang kerja
6 November 2024 16:31 WIB
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno yang ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu (7/11/2024). (ANTARA/Hreeloit Dharma Shanti)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut mempelajari pengelolaan kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi bagi generasi muda untuk membuka peluang kerja baru.
“Kewirausahaan jadi bagian penting dari kurikulum pendidikan kita. Jadi sejak dini (harus dipelajari), karena wirausaha jadi salah satu solusi membuka peluang kerja,” kata Pratikno saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Pratikno menuturkan berdasarkan survei yang dilakukan kementerian, orientasi masalah yang paling banyak dihadapi generasi muda adalah sulitnya memperoleh kesempatan kerja.
Namun di sisi lain, generasi muda juga sedang dihadapkan dengan adanya masalah disrupsi teknologi hingga adanya kondisi ekonomi negara yang mengalami kesulitan.
Baca juga: Kemenko PMK sinkronisasikan program prioritas dengan pemda
Baca juga: Menko PMK dorong BPJPH susun program sinergi lintas kementerian
“Kita juga menghadapi banyak disrupsi teknologi, ekonomi 2 dunia, slow down dan seterusnya. Oleh karena itu, pengelolaan kewirausahaan jadi penting (bagi generasi muda),” kata Pratikno.
Maka dari itu, menurut dia dengan mempelajari kewirausahaan, lapangan kerja yang tersedia bakal semakin luas dan mempermudah pencari kerja mendapat pekerjaan.
Atas dasar tersebut, ia mengatakan bakal mengajak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk mendiskusikan materi kewirausahaan menjadi salah satu mata pelajaran yang diberikan sejak dini.
“Nanti kami akan tindak lanjuti dengan Mendikdasmen dan perguruan tinggi agar kewirausahaan jadi pembelajaran penting dalam kurikulum kita,” ujar Pratikno.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka membenarkan bahwa lapangan kerja saat ini semakin sedikit. Banyak lulusan SMA atau kuliah yang masih menganggur menunggu kesempatan.
Salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi yang membuat perusahaan lebih memilih menggunakan mesin dibandingkan mempekerjakan orang banyak.
“Teknologi makin maju, dan sekarang orang sudah tidak dibutuhkan lagi. Coba pikirkan, semua orang yang tidak tertampung di lapangan kerja itu harus kemana,” ucap Ferro.
Menurut dia permasalahan tersebut dapat diselesaikan apabila kebijakan pemerintah yang berpihak pada para pekerja dan inovasi diselaraskan dengan tujuan bergerak bersama membangun Indonesia yang lebih baik.
“Kebijakan publik kita harus dipastikan. Ketika kita punya orang yang tepat, tapi kebijakannya tidak tepat itu semua akan percuma. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kita mencoba bergerak bersama sebagai tim, tidak lagi individu karena kita Indonesia, harus bergerak bersama,” ucapnya.
Baca juga: Menko PMK pastikan pengurangan risiko bencana tetap menjadi prioritas
Baca juga: Pratikno dan tugasnya menghapus kemiskinan ekstrem hingga stunting
“Kewirausahaan jadi bagian penting dari kurikulum pendidikan kita. Jadi sejak dini (harus dipelajari), karena wirausaha jadi salah satu solusi membuka peluang kerja,” kata Pratikno saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Pratikno menuturkan berdasarkan survei yang dilakukan kementerian, orientasi masalah yang paling banyak dihadapi generasi muda adalah sulitnya memperoleh kesempatan kerja.
Namun di sisi lain, generasi muda juga sedang dihadapkan dengan adanya masalah disrupsi teknologi hingga adanya kondisi ekonomi negara yang mengalami kesulitan.
Baca juga: Kemenko PMK sinkronisasikan program prioritas dengan pemda
Baca juga: Menko PMK dorong BPJPH susun program sinergi lintas kementerian
“Kita juga menghadapi banyak disrupsi teknologi, ekonomi 2 dunia, slow down dan seterusnya. Oleh karena itu, pengelolaan kewirausahaan jadi penting (bagi generasi muda),” kata Pratikno.
Maka dari itu, menurut dia dengan mempelajari kewirausahaan, lapangan kerja yang tersedia bakal semakin luas dan mempermudah pencari kerja mendapat pekerjaan.
Atas dasar tersebut, ia mengatakan bakal mengajak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk mendiskusikan materi kewirausahaan menjadi salah satu mata pelajaran yang diberikan sejak dini.
“Nanti kami akan tindak lanjuti dengan Mendikdasmen dan perguruan tinggi agar kewirausahaan jadi pembelajaran penting dalam kurikulum kita,” ujar Pratikno.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka membenarkan bahwa lapangan kerja saat ini semakin sedikit. Banyak lulusan SMA atau kuliah yang masih menganggur menunggu kesempatan.
Salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi yang membuat perusahaan lebih memilih menggunakan mesin dibandingkan mempekerjakan orang banyak.
“Teknologi makin maju, dan sekarang orang sudah tidak dibutuhkan lagi. Coba pikirkan, semua orang yang tidak tertampung di lapangan kerja itu harus kemana,” ucap Ferro.
Menurut dia permasalahan tersebut dapat diselesaikan apabila kebijakan pemerintah yang berpihak pada para pekerja dan inovasi diselaraskan dengan tujuan bergerak bersama membangun Indonesia yang lebih baik.
“Kebijakan publik kita harus dipastikan. Ketika kita punya orang yang tepat, tapi kebijakannya tidak tepat itu semua akan percuma. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kita mencoba bergerak bersama sebagai tim, tidak lagi individu karena kita Indonesia, harus bergerak bersama,” ucapnya.
Baca juga: Menko PMK pastikan pengurangan risiko bencana tetap menjadi prioritas
Baca juga: Pratikno dan tugasnya menghapus kemiskinan ekstrem hingga stunting
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: