Jakarta (ANTARA) - Gunung api merupakan fenomena yang menakjubkan, namun menyeramkan ketika terjadi erupsi atau letusan. Saat terjadi erupsi, gunung api biasanya mengeluarkan semburan magma, serta lahar dingin dan material vulkanik.

Lantas, apa itu magma, lahar dingin dan material vulkanik?

Magma

Magma adalah batuan cair atau semi cair yang berada di bawah permukaan bumi atau kerak bumi. Magma terbentuk akibat tumbukan dua lempeng tektonik dan menghasilkan suhu tinggi. Magma juga dikenal berupa cairan pijar dengan suhu yang sangat tinggi diperkirakan mencapai 1.050 °C (1.920 °F).

Magma ini yang menyebabkan terjadinya letusan gunung api. Apabila endapan magma di dalam perut bumi didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi, akan naik melalui retakan atau lubang–lubang dalam kerak bumi dan muncul di atas permukaan.

Ketika gunung api meletus, magma yang terkandung di dalamnya mencapai permukaan bumi dan keluar sebagai lava, di mana lava ini dapat berubah menjadi lahar.

Baca juga: Gunung Semeru erupsi lagi pada Senin pagi

Baca juga: Daftar 15 gunung api yang populer di Indonesia


Lahar dingin

Lahar ini aliran lava yg tercampur dengan air atau lumpur akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung berapi. Lahar dingin merupakan campuran material padat (piroklastika) dan air hujan yang kemudian menjadi lumpur yang mengalir menuruni lereng gunung.

Aliran lahar dingin sangat berbahaya, lantaran massa dari lahar dingin lebih berat dibandingkan dengan air karena mengandung material padat berupa pasir hingga batu.

Lahar dingin bisa mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga membahayakan masyarakat yang tinggal di lereng gunung terutama yang bermukim di sekitar bantaran sungai.

Material vulkanik

Material vulkanik merupakan material yang disemburkan dari perut bumi pada saat erupsi atau meletusnya gunung api, memiliki kandungan mineral batuan vulkanik.

Melansir laman media sosial Badan Geologi Kementerian ESDM, erupsi gunung berapi akan mengeluarkan material yang beragam, dan dikelompokkan menjadi 3 yakni material cair, padat dan gas.

Material cair, berupa magma yang terdapat dalam dapur magma akan keluar ke permukaan bumi dalam bentuk cair jika proses keluarnya tidak terhalang atau tidak tersumbat. Adapun material cair ini meliputi lava dan lahar, baik lahar dingin maupun lahar panas.

Material padat (piroklastik), ini dikeluarkan oleh gunung api saat meletus atau terjadinya erosi antara lain bom (batu besar), tefra (batu yang ukurannya tidak beraturan & lebih kecil dari bom), lapili (kerikil), debu vulkanik (tuf), batu apung (pumice) dan pasir.

Saat gunung api meletus, material padat bergerak dengan cepat dan terdiri dari gas panas, abu vulkanik, dan bebatuan dapat bergerak dari puncak kawah dan gas dapat mencapai temperatur di atas 1.000 derajat celsius ini disebut sebagai awan panas (wedhus gembel).

Material gas (ekshalasi), ang dikeluarkan oleh gunung api saat terjadi letusan meliputi fumarol berbentuk uap air, solfatar berbentuk gas belerang, dan mofet berbentuk gas asam arang atau gas beracun.

Baca juga: Deretan gunung api yang paling aktif di Indonesia

Baca juga: Daftar gunung api yang aktif di Indonesia beserta tipenya

Baca juga: Mengenal Gunung Lewotobi dan catatan letusannya