Washington (ANTARA News) - Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), Kamis, meminta penerbangan komersial AS untuk menghindari terbang di atas Ukraina timur setelah penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines di wilayah bergolak itu.

FAA mengeluarkan pengumuman itu sehubungan dengan "peristiwa yang baru terjadi dan kemungkinan kegiatan yang membahayakan" di daerah rawan, termasuk seluruh wilayah penerbangan di Simferopol dan Dnepropetrovs.

Pengumuman untuk awak penerbangan atau NOTAM (Notice to Airman) " melarang operasi penerbangan AS hingga pemberitahuan selanjutnya" di atas kawsan tersebut, menyusul larangan FAA pada April untuk terbang melintasi Semenanjung Krimea yang diambilalih Rusia serta zona meliputi Laut Hitam dan Laut Azov.

"Saat ini tidak ada jadwal penerbangan AS yang melewati wilayah udara tersebut," demikian pernyataan FAA, dengan menambahkan akan meninjau ulang pengumuman tersebut pada 31 Oktober.

Pejabat AS mengatakan bahwa jet Malaysia Airlines yang mengangkut 298 orang, ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara tetapi tidak dapat menyebutkan siapa yang melakukan penyerangan dan dari mana.

Pesawat itu lepas landas dari bandara internasional Schiphol pada Kamis siang dan direncanakan tiba di Kuala Lumpur pada Jumat pagi sekitar pukul 06.10 waktu setempat.

(Uu.M007)