PT Azkia Diva Nusantara memberdayakan UMKM untuk memenuhi penjualan produk Tisu merk Nano dan Santis dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas baik.
"Tissue Nano dan Tissue Santis merupakan produk lokal UMKM, dimana sangat jarang sekali produk lokal bisa mendominasi pangsa pasar lokal. Hal itu karena kami mempunyai produk yang bagus dan diminati, serta memenuhi kebutuhan pasar lokal yaitu bagus murah dan berkualitas,” ungkap Head Marketing PT Azkia Diva Nusantara, Sari Puspita melalui keterangan pers yang diterima, Rabu.
Ia mengatakan agar tren kenaikan angka penjualan terus terjaga, pihaknya menyiapkan berbagai strategi, diantaranya meningkatkan kesiapan terhadap kemajuan teknologi dan sumber daya manusia agar bisa memenuhi pangsa pasar dari segala arah.
Baca juga: Pelaku usaha sebut industri tisu mulai pulih
Sari lebih lanjut mengatakan perusahaannya juga mengikuti pangsa pasar yang sekarang bergerak ke digital modern. Untuk pasar non modern, pihaknya akan semaksimal mungkin membuat distributor hub di bawah perusahaan agar konsumen tetap dapat harga terbaik dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Saat ini kami akan terus berinovasi dan berkembang mengikuti teknologi dan keinginan pasar kami,” imbuhnya.
Saat ini, ujarnya, perusahaan fokus untuk memenuhi pasar lokal Indonesia dan sekaligus memiliki niat yang tulus untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, karena produk UMKM ini yang akan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Indonesia.
Sari berharap pemerintah Indonesia bisa membantu UMKM agar produk-produknya bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.
Produk Tissue Nano sebagai pengganti merek sebelumnya yaitu Mice memiliki tekstur yang halus lembut, berdaya serap tinggi, tebal, terbuat dari 100 persen serat alami, food grade, dan sudah bersertifikasi ISO KAN.
Sari mengatakan Tissue Nano telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan RI, berlabel halal MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan bersertifikat ISO (International Organization for Standardization) serta sudah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Tissue Nano dan Tissue Santis merupakan produk lokal UMKM, dimana sangat jarang sekali produk lokal bisa mendominasi pangsa pasar lokal. Hal itu karena kami mempunyai produk yang bagus dan diminati, serta memenuhi kebutuhan pasar lokal yaitu bagus murah dan berkualitas,” ungkap Head Marketing PT Azkia Diva Nusantara, Sari Puspita melalui keterangan pers yang diterima, Rabu.
Ia mengatakan agar tren kenaikan angka penjualan terus terjaga, pihaknya menyiapkan berbagai strategi, diantaranya meningkatkan kesiapan terhadap kemajuan teknologi dan sumber daya manusia agar bisa memenuhi pangsa pasar dari segala arah.
Baca juga: Pelaku usaha sebut industri tisu mulai pulih
Sari lebih lanjut mengatakan perusahaannya juga mengikuti pangsa pasar yang sekarang bergerak ke digital modern. Untuk pasar non modern, pihaknya akan semaksimal mungkin membuat distributor hub di bawah perusahaan agar konsumen tetap dapat harga terbaik dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Saat ini kami akan terus berinovasi dan berkembang mengikuti teknologi dan keinginan pasar kami,” imbuhnya.
Saat ini, ujarnya, perusahaan fokus untuk memenuhi pasar lokal Indonesia dan sekaligus memiliki niat yang tulus untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, karena produk UMKM ini yang akan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Indonesia.
Sari berharap pemerintah Indonesia bisa membantu UMKM agar produk-produknya bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.
Produk Tissue Nano sebagai pengganti merek sebelumnya yaitu Mice memiliki tekstur yang halus lembut, berdaya serap tinggi, tebal, terbuat dari 100 persen serat alami, food grade, dan sudah bersertifikasi ISO KAN.
Sari mengatakan Tissue Nano telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan RI, berlabel halal MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan bersertifikat ISO (International Organization for Standardization) serta sudah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Baca juga: Jaga pertumbuhan ekonomi, Wamendag lepas ekspor tisu dari Mojokerto
Baca juga: Jerman produksi lebih banyak desinfektan, tetapi tidak tisu toilet