Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Ukraina merilis rekaman berisi suara para pejabat intelijen Rusia yang membahas penembakjatuhan sebuah pesawat oleh pemberontak yang mereka dukung, yang bersamaan dengan waktu jatuhnya Malaysia Airlines MH17.

Waktu yang dianggap kontak radar terakhir dengan MH-17 adalah sekitar 16.20 waktu setempat. Para militan mengira telah menghantam sebuah pesawat militer Ukraina sebelum ditemukannya pesawat Malaysia itu.

"Gawat," kata salah seorang dalam rekaman tersebut. "Hampir 100 persen pasti itu adalah pesawat sipil. Puing-puing berjatuhan di jalanan...Sisa-sisa tempat duduk, tubuh manusia."

Setelah menembak beberapa pesawat militer Ukraina di area ini beberapa bulan belakangan, termasuk dua pesawat pekan ini, Kiev menuduh pasukan Rasua memainkan peran langsung.

Menurut media Rusia kaum separatis Ukraina timur bulan lalu mengaku telah menerima sistem rudal anti pesawat jarak jauh SA-11.

Reuters melaporkan wartawannya menyaksikan puing-puing terbakar dan berserakan yang menampilkan lambang merah dan biru Malaysia Airlines serta lusinan jenasah di lapangan dekat desa Hrabove.

"Saya sedang di ladang bersama traktor saya ketika mendengar suara pesawat dan kemudian daar," kata seorang warga kepada Reuters di Hrabove yang disebut Grabovo oleh warga keturunan Rusia. "Lalu saya melihat pesawat menghujam tanah dan terpecah dua. Asap hitam tebal mengepul."

Seorang petugas darurat mengatakan sejauh ini sedikitnya 100 mayat ditemukan, sedangkan puing-puing pesawat berserakan di area seluas 15 km. Pesawat MH17 milik Malaysia Airlines membawa 283 penumpang dan 15 awak.

Pejabat Ukraina menuduh pemberontak telah menggunakan rudal peninggalan Uni Soviet SA-11 yang didapat dari Rusia. Menurut mereka, pemberontak meyakini mereka telah menembak pesawat militer Ukraina, demikian Reuters.