Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pengerukan saluran sekitar 360 saluran, normalisasi saluran sebanyak 285 dan perbaikan turap serta tutup saluran sebanyak 357 saluran.
Selain itu, Sudin SDA Jakarta Pusat juga terus melakukan pemeliharaan pompa air permanen (stasioner) yang berada di rumah pompa, pompa portabel (mobile) hingga pemeliharaan pintu air.
Baca juga: BPBD Jaksel pasang DWS untuk peringatan dini banjir kepada warga
Total ada 6.240 saluran mikro. "Jadi kita juga ada kegiatan peningkatan saluran. Tiap minggu ada kegiatan gerebek lumpur di masing-masing kecamatan, kerja bakti membersihkan saluran juga terus kita lakukan," ujar Citrin.Baca juga: BPBD Jaksel pasang DWS untuk peringatan dini banjir kepada warga
Citrin mengimbau masyarakat Jakarta Pusat tetap menjaga lingkungan dan turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan saluran ataupun kali sehingga tidak terjadi penyumbatan.
"Kami terus mengimbau untuk masyarakat tetap jaga lingkungan sekitarnya, jangan buang sampah sembarangan di saluran maupun di kali," katanya.
Baca juga: Banyak pompa pengendali banjir Jakbar rusak akibat sampah celana jins
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga tak membuang sampah sembarangan terutama ke badan-badan air agar pompa pengendali banjir dapat beroperasi optimal saat hujan.Baca juga: Banyak pompa pengendali banjir Jakbar rusak akibat sampah celana jins
"Warga DKI Jakarta mohon bantuannya untuk tidak membuang sampah sembarangan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Senin (4/11).
Ika menyebutkan, sampah itu akan membuat macet pompa-pompa sehingga tidak bisa dioperasikan dengan baik.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memiliki sebanyak 577 unit pompa stasioner sebagai infrastruktur pengendali banjir di Jakarta yang tersebar di 202 lokasi.