Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar simulasi evakuasi bencana gempa megathrust dalam upaya mengedukasi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi terjadinya bencana alam.

Simulasi evakuasi bencana dilaksanakan di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, karena lokasi ini masuk dalam wilayah yang berpotensi terdampak gempa megathrust. Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan adanya gempa megathrust di wilayah pantai selatan Jawa, dengan tingkat destruktif yang cukup tinggi hingga bisa menyebabkan tsunami.

"Simulasi ini sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Kami edukasi masyarakat bagaimana cara mitigasi dini saat terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami," kata Pelaksana Tugas Bupati Banyuwangi Sugirah di Banyuwangi, Selasa.

Dengan persiapan yang baik melaksanakan kegiatan simulasi evakuasi bencana alam ini diharapkan mampu meminimalisasi dampak dari bencana.

"Kami berharap bisa meminimalisasi dampaknya, namun kami berdoa agar bencana itu tidak terjadi," kata Sugirah.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Danang Hartarto menjelaskan bahwa dalam simulasi evakuasi itu BPBD mengenalkan langkah-langkah mitigasi bencana.

Simulasi evakuasi gempa megathrust itu, katanya, dimulai dengan skenario terjadinya gempa besar di laut selatan, dan bunyi sirine tanda bahaya berbunyi sebagai pertanda akan terjadi tsunami.

Warga yang sudah dibekali pengetahuan tentang prosedur evakuasi langsung bergerak menuju titik aman, yaitu dataran tinggi yang telah dipetakan sebagai lokasi evakuasi sementara.

Menurut Danang, selain simulasi Banyuwangi juga telah memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di delapan titik di sepanjang pesisir pantai selatan.

"Pemasangan ini dilakukan untuk memberikan peringatan dini jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Ada sepuluh lokasi yang telah dipasang alarm peringatan, mulai wilayah utara-selatan," katanya.

Alarm peringatan tsunami tersebut dipasang di Kampung Mandar, Blimbingsari, dan Pantai Satelit Muncar. Ada juga di Kantor Pelabuhan Muncar, Grajagan, Lampon, dan Pancer, serta Rajegwesi.

Baca juga: BNPB: Langkah kontinjensi penting selamatkan anak-anak dalam bencana
Baca juga: Kabasarnas: Simulasi latihan gabungan megathrust asah kewaspadaan