Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengimbau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang ingin kembali ke Indonesia untuk memilih cara mudik yang aman.

"Kita melalui perwakilan kita, melalui KBRI dan konsulat mengimbau kepada mereka jika ingin kembali ke Tanah Air, jangan mau dipengaruhi oleh pihak yang mengiming-imingi dengan tiket atau biaya murah, tapi justru mengancam keselamatan mereka," katanya dalam acara buka puasa bersama pers di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis.

Pernyataan Menlu Marty itu terkait kecelakaan perahu pada Senin (14/7) yang mengangkut sekitar 80 tenaga kerja gelap asal Indonesia yang hendak pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri.

Menurut Menlu Marty, kecelakaan yang dialami TKI di Malaysia yang ingin mudik Lebaran merupakan gejala yang terjadi tahun demi tahun.

"Apalagi bagi mereka yang berada di Malaysia dengan cara non-prosedural, maka mereka merasa tidak bisa pulang dengan cara yang sah, meskipun membahayakan keselamatannya," kata Marty.

Oleh karena itu, Marty mengatakan pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk memastikan hak-hak para TKI yang non-prosedural tersebut tetap dihormati.

"Terlepas dari pelanggaran imigrasi yang mungkin mereka lakukan, seandainya melakukan pelanggaran, ya, diproses, tapi dari sisi kemanusiaan alangkah lebih baiknya jika mereka diperbolehkan meninggalkan Malaysia kali ini dengan situasi yang lebih aman," kata dia.

Ia menyatakan pihaknya sangat tidak menganjurkan mereka kembali ke Tanah Air dengan cara-cara yang berbahaya seperti itu.

Kecelakaan perahu yang mengangkut 80 penumpang tersebut terjadi setelah terjadi tabrakan dengan kapal polisi air wilayah Malaysia yang melakukan pengejaran.

Akibat kecelakaan tersebut, kapal tenggelam dan dua orang TKI tewas.

Sebelumnya, setidaknya dua kapal yang membawa TKI ilegal menuju Malaysia juga dilaporkan mengalami kecelakaan pada Juni lalu.
(A060/E011)