Wagub DKI apresiasi uji coba sistem ERP
17 Juli 2014 20:46 WIB
Penerapan Sistem ERP di Jakarta Sejumlah kendaraan melintas di kawasan area Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar di Singapore, Selasa (17/6). Dalam waktu dekat Jakarta akan menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar di ruas jalan tertentu yang dimana alat tersebut merupakan upaya Pemerintah DKI untuk mengurangi volume kendaraan pribadi di jalan raya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja ()
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai pelaksanaan uji coba sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) pada Selasa (15/7) lalu berjalan baik.
"Saya sudah dapat laporan dari Dinas Perhubungan DKI dan juga PT Kapsch. Sistem yang terpasang didalam gerbang ERP sudah mampu mendeteksi kendaraan yang melintasinya. Ini bagus, berarti sistemnya sudah jalan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Untuk tahap pertama, menurut dia, sistem ERP hanya akan diberlakukan bagi kendaraan bermotor roda empat. Setelah itu, baru diterapkan pada sepeda motor.
"Kalau saya inginnya sistem ERP diterapkan juga untuk sepeda motor. Tapi, nanti lah, secara bertahap. Sekarang diberlakukan untuk mobil dulu," ujar Basuki.
Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, rencananya tarif ERP yang akan diberlakukan berkisar antara Rp30.000 hingga Rp100.000 setiap satu kali melintas.
"Penerapannya, kalau nanti dengan tarif Rp30.000 volume kendaraan bermotor tidak juga berkurang, maka tarifnya kita naikkan lagi jadi Rp50.000. Kalau masih banyak juga volume kendaraannya, kita naikkan lagi sampai batas Rp100.000 kira-kira," tutur Basuki.
Sementara itu, terkait pelaksanaan tender investasi penerapan ERP dengan pihak pengembang, dia mengharapkan sudah dapat dilakukan pada akhir tahun ini.
"Dengan demikian, tahun depan kita sudah bisa masuk dalam tahap pemasangan alat-alat dan sistem. Selanjutnya, pada 2016, ERP sudah bisa diterapkan secara optimal dan menyeluruh," ungkap Basuki.
Uji coba sistem ERP secara resmi dilakukan pada Selasa (15/7) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Gedung Panin Bank. Uji coba tersebut melibatkan sebanyak 50 kendaraan roda empat yang telah dipasangi mesin On Board Unit (OBU).
(R027/I007)
"Saya sudah dapat laporan dari Dinas Perhubungan DKI dan juga PT Kapsch. Sistem yang terpasang didalam gerbang ERP sudah mampu mendeteksi kendaraan yang melintasinya. Ini bagus, berarti sistemnya sudah jalan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Untuk tahap pertama, menurut dia, sistem ERP hanya akan diberlakukan bagi kendaraan bermotor roda empat. Setelah itu, baru diterapkan pada sepeda motor.
"Kalau saya inginnya sistem ERP diterapkan juga untuk sepeda motor. Tapi, nanti lah, secara bertahap. Sekarang diberlakukan untuk mobil dulu," ujar Basuki.
Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, rencananya tarif ERP yang akan diberlakukan berkisar antara Rp30.000 hingga Rp100.000 setiap satu kali melintas.
"Penerapannya, kalau nanti dengan tarif Rp30.000 volume kendaraan bermotor tidak juga berkurang, maka tarifnya kita naikkan lagi jadi Rp50.000. Kalau masih banyak juga volume kendaraannya, kita naikkan lagi sampai batas Rp100.000 kira-kira," tutur Basuki.
Sementara itu, terkait pelaksanaan tender investasi penerapan ERP dengan pihak pengembang, dia mengharapkan sudah dapat dilakukan pada akhir tahun ini.
"Dengan demikian, tahun depan kita sudah bisa masuk dalam tahap pemasangan alat-alat dan sistem. Selanjutnya, pada 2016, ERP sudah bisa diterapkan secara optimal dan menyeluruh," ungkap Basuki.
Uji coba sistem ERP secara resmi dilakukan pada Selasa (15/7) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Gedung Panin Bank. Uji coba tersebut melibatkan sebanyak 50 kendaraan roda empat yang telah dipasangi mesin On Board Unit (OBU).
(R027/I007)
Pewarta: Rany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: