Jakarta (ANTARA) - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia (LDKPI), atau Indonesian Aid, kembali menyelenggarakan diklat internasional yang kali ini diikuti oleh diplomat dari negara-negara Karibia.

Pendidikan dan Pelatihan untuk Diplomat Menengah (Sesdilu Internasional) yang diadakan pada 1–15 November 2024 itu diikuti oleh 17 peserta dari 10 negara, yaitu Antigua dan Barbuda, Bahama, Grenada, Guyana, Jamaika, Republik Dominica, Saint Kitts dan Nevis, Saint Alicia, Saint Vincent dan Grenadines, dan Suriname.

Sebanyak 28 peserta Diklat Sesdilu Angkatan ke-77 Kemlu RI juga akan bergabung dalam program ini.

“Sesdilu Internasional lebih dari sekadar diklat biasa. Diklat Sesdilu Internasional adalah tentang persaudaraan, people-to-people engagement, komitmen bersama untuk penguatan pertumbuhan Kawasan Karibia,” kata Kepala Pusdiklat Kemlu Mohammad K Koba dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Diklat secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu Umar Hadi pada Senin (4/11) di Pusdiklat Kemlu, Jakarta.

“Banyak hal yang menyatukan Indonesia dan negara- negara Karibia sebagai modal kolaborasi kita ke depannya, antara lain geografi, demografi, sejarah dan masa depan,” ujar Umar.

Program diklat ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran di Kawasan Karibia.

Baca juga: Indonesia dorong penguatan hubungan dengan negara Karibia

Sebagai sesama negara kepulauan, Indonesia dan Karibia memiliki kemiripan postur geografis dan menggantungkan ketahanan ekonominya dari hasil laut.

Oleh karena itu, dengan semangat Kerja Sama Selatan-Selatan, Indonesia konsisten menjadi pelopor upaya penguatan kerja sama pembangunan dan peningkatan kapasitas negara-negara di Karibia.

Program Diklat Sesdilu Internasional bagi diplomat dari negara-negara Karibia adalah akselerator atau pendorong kuat kedekatan interpersonal, pembangunan sosial dan ekonomi, inovasi, serta integrasi regional.

Diklat Sesdilu Internasional akan berfokus pada Sumber Daya Air Berkelanjutan, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, Ekonomi Biru, serta Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Berkelanjutan.

Kegiatan diklat akan dilaksanakan dalam bentuk klasikal (public lecture) serta simulasi dan kunjungan lapangan yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Yogyakarta pada 1-15 November 2024.

Diklat Sesdilu Internasional tidak hanya melibatkan unsur pemerintah tetapi juga civitas akademika, pemuka agama dan sosial, serta pelaku usaha dan masyarakat.

Baca juga: Kadin berharap bisa menghubungkan perusahaan Indonesia dengan Karibia