Hamas sepakati lima jam gencatan senjata
Anak-anak Palestina, yang melarikan diri dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Israel, menurunkan kasur di sebuah sekolah yang dijalankan oleh PBB di Kota Gaza, Palestina, Rabu (16/7). Israel mendesak evakuasi di beberapa daerah Jalur Gaza yang ditinggali lebih dari 100.000 orang, mengancam adanya operasi darat setelah Israel sempat menahan serangan di bawah usulan gencatan senjata oleh Mesir, namun gagal menghentikan salvo roket Palestina. Serangan Israel menewaskan setidaknya tujuh orang Palestina Rabu pagi kemarin, menurut pejabat kesehatan Gaza yang mengatakan jumlah korban jiwa bertambah menjadi 202 orang dan sebagian besar korban merupakan warga sipil. Dengan adanya korban dari pihak Israel untuk pertama kalinya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk "memperluas dan meningkatkan" serangan untuk menghentikan rentetan roket Palestina. (ANTARA FOTO/REUTERS/Finbarr O'Reilly/ox/14.)
HAMAS dan faksi lain Palestina menyepakati lima jam penghentian penembakan roket ke dalam wilayah Israel pada Kamis, sebagai reaksi atas usul PBB, kata pejabat itu, yang tak ingin disebutkan jati dirinya.
Ia menambahkan gerakan itu akan menanggapi setiap serangan Israel ke Jalur Gaza selama jeda kemanusiaan itu.
Pada Rabu petang, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, hal itu akan memungkinkan koridor kemanusiaan di Jalur Gaza antara pukul 10.00 sampai 15.00 waktu setempat (14.00 sampai 19.00 WIB) pada Kamis.
Namun IDF juga menambahkan, jika HAMAS menembakkan roket ke Israel selama jendela kemanusiaan, IDF akan menanggapi secara keras.
Itu penghentian pertama pertempuran sejak tentara Israel dan tentara HAMAS terlibat dalam serangan sengit lintas-perbatasan sejak Selasa lalu (8/7, ketika Israel memulai operasi habis-habisan guna menghentikan penembakan roket ke Jalur Gaza.
Sejauh ini operasi tersebut telah menewaskan 223 orang Palestina.
Sebelum kesepakatan mengenai gencatan senjata lima-jam itu, HAMAS secara resmi menolak gagasan gencatan senjata Mesir antara gerilyawan Jalur Gaza dan Israel pada Rabu pagi.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "Israel akan memperluas dan meningkatkan" aksinya terhadap HAMAS dan organisasi lain gerilyawan di Jalur Gaza sampai penembakan roket dari Jalur Gaza dihentikan.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014