"Kami mewujudkan mimpi kami menghubungkan kota-kota utama Kalimantan," kata Joseph Adrian Saul, General Manager Kantor Cabang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Balikpapan, Rabu (16/7).
Balikpapan adalah kota utama Kalimantan Timur, Banjarmasin ibukota Kalimantan Selatan, Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Pontianak di ujung barat ibukota Kalimantan Barat, dan Putussibau ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, bagian dari Kalimantan Barat, yang berada di jantung Pulau Kalimantan.
Dari Putussibau bertemu perbatasan ketiga provinsi, bahkan negara bagian Sabah dan Sarawak dari Malaysia pun dekat dari kabupaten yang sebagian besar alamnya masih hutan rimba itu.
Menurut Saul, Garuda akan menerbangi rute Balikpapan-Banjarmasin sekali sehari mulai tanggal 23 Juli ini. Untuk rute ke Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putussibau mula 1 September.
Jadwal berangkat dari Balikpapan adalah pukul 19.20 Wita dan tiba di Banjarmasin pukul 20.20 dengan pesawat Boeing 737-800 bernomor penerbangan GA 581. Sebaliknya, dari Banjarmasin ke Balikpapan dilayani pesawat jenis yang sama dengan nomor penerbangan GA 580 dan terbang di pagi hari, antara pukul 07.00-08.00 Wita.
"Harga tiketnya Rp583 ribu termasuk seluruh pajak. Jadi penumpang tinggal masuk dan duduk aja di pesawat," sebut Saul. Harga itu disesuaikan dengan kapasitas pesawat yang mencakup 150 penumpang ekonomi dan 12 penumpang eksekutif.
Rute Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putussibau, Garuda menggunakan 3 buah pesawat ATR 72-600 sekaligus, yaitu dengan nomor penerbangan GA 5402, GA 5403, dan GA 5404. Pesawat ini berkapasitas 70 tempat duduk yang seluruhnya ekonomi.
"Tiketnya Rp792.000 untuk Balikpapan-Palangkaraya, atau kalau mau sampai Pontianak Rp1.292.000. Semua sudah termasuk pajak seperti airport tax," jelas Saul.
Pesawat GA 5402 berangkat dari Balikpapan pukul 10.20 Wita dan tiba di Palangkaraya pukul 10.20 WIB, kemudian melanjutkan ke Pontianak pukul 10.50 untuk tiba pukul 12.15 WIB.
GA 5403 adalah untuk penerbangan sebaliknya, yaitu pukul 15.50 dari Pontianak ke Palangkaraya, dan lanjut pukul 17.45 ke Balikpapan.
Bagi yang ingin terus ke Putussibau, dari Bandara Supadio di Pontianak bisa terbang dengan GA 5404 pukul 12.45 dan tiba pukul 13.45.
Saul menjelaskan, pembukaan rute ini untuk melayani masyarakat, terutama mereka yang memiliki bisnis di kota-kota tersebut, termasuk juga perjalanan dinas.
"Kami ingin turut berperan dalam peningkatan pendapatan dan mempercepat roda bisnis di pulau besar ini," demikian Saul.
Menurut Saul, Garuda akan menerbangi rute Balikpapan-Banjarmasin sekali sehari mulai tanggal 23 Juli ini. Untuk rute ke Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putussibau mula 1 September.
Jadwal berangkat dari Balikpapan adalah pukul 19.20 Wita dan tiba di Banjarmasin pukul 20.20 dengan pesawat Boeing 737-800 bernomor penerbangan GA 581. Sebaliknya, dari Banjarmasin ke Balikpapan dilayani pesawat jenis yang sama dengan nomor penerbangan GA 580 dan terbang di pagi hari, antara pukul 07.00-08.00 Wita.
"Harga tiketnya Rp583 ribu termasuk seluruh pajak. Jadi penumpang tinggal masuk dan duduk aja di pesawat," sebut Saul. Harga itu disesuaikan dengan kapasitas pesawat yang mencakup 150 penumpang ekonomi dan 12 penumpang eksekutif.
Rute Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putussibau, Garuda menggunakan 3 buah pesawat ATR 72-600 sekaligus, yaitu dengan nomor penerbangan GA 5402, GA 5403, dan GA 5404. Pesawat ini berkapasitas 70 tempat duduk yang seluruhnya ekonomi.
"Tiketnya Rp792.000 untuk Balikpapan-Palangkaraya, atau kalau mau sampai Pontianak Rp1.292.000. Semua sudah termasuk pajak seperti airport tax," jelas Saul.
Pesawat GA 5402 berangkat dari Balikpapan pukul 10.20 Wita dan tiba di Palangkaraya pukul 10.20 WIB, kemudian melanjutkan ke Pontianak pukul 10.50 untuk tiba pukul 12.15 WIB.
GA 5403 adalah untuk penerbangan sebaliknya, yaitu pukul 15.50 dari Pontianak ke Palangkaraya, dan lanjut pukul 17.45 ke Balikpapan.
Bagi yang ingin terus ke Putussibau, dari Bandara Supadio di Pontianak bisa terbang dengan GA 5404 pukul 12.45 dan tiba pukul 13.45.
Saul menjelaskan, pembukaan rute ini untuk melayani masyarakat, terutama mereka yang memiliki bisnis di kota-kota tersebut, termasuk juga perjalanan dinas.
"Kami ingin turut berperan dalam peningkatan pendapatan dan mempercepat roda bisnis di pulau besar ini," demikian Saul.